Tanjungpinang (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik mencatat produk migas dan nonmigas yang diimpor Singapura ke Provinsi Kepulauan Riau pada Mei 2011 turun sebesar 14,88 persen dibanding kondisi satu bulan sebelumnya.
Impor Kepri (Kepulauan Riau) pada Mei 2011 yang terbesar berasal dari Singapura dengan nilai sebesar 408,65 juta dolar Amerika, kata Kepala Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau, Said Syafri, Selasa, di Tanjungpinang.
Peranan komoditas migas dan nonmigas asal Singapura terhadap total impor Kepri pada Mei 2011 mencapai 45,36 persen.
Sementara impor dari China pada saat itu 103,90 juta dolar Amerika atau 11,53 persen. China menempati urutan kedua terbesar yang memasok produk migas dan nonmigas ke Kepri.
"Impor dari negara China pada Mei 2011 mengalami kenaikan sebesar 3,06 persen dibanding bulan sebelumnya," ungkapnya.
Selanjutnya adalah Jepang, sebagai negara pemasok barang impor ke Kepri terbesar ketiga selama Mei 2011. Nilai produk yang diimpor Jepang ke Kepri sebesar 77,28 juta dolar Amerika atau 8,58 persen.
Impor dari negara Jepang pada saat itu turun sebesar 0,56 persen dibanding kondisi bulan sebelumnya.
Sedangkan Malaysia merupakan negara pemasok barang impor ke Kepri terbesar keempat selama Mei 2011 dengan nilai impor sebesar 52,43 juta dolar Amerika atau 5,82 persen.
"Impor dari negara Malaysia pada Mei 2011 turun sebesar 44,04 persen dibanding bulan sebelumnya," ujarnya.
Said mengemukakan, negara-negara pemasok barang impor ke Kepri lainnya selama Mei 2011 yang mempunyai peran cukup besar adalah Uni Emirat Arab sebesar 33,23 juta dolar Amerika. Peranan negara itu terhadap nilai impor Kepri sebesar 3,69 persen.
Sedangkan nilai produk yang diimpor Amerika Serikat ke Kepri sebesar 27,15 juta dolar Amerika atau 3,01 persen, Jerman sebesar 26,92 juta dolar Amerika atau 2,99 persen, Qatar sebesar 23,39 juta dolar Amerika atau 2,60 persen, Prancis sebesar 13,51 juta dolar Amerika atau 1,50 persen, dan Taiwan sebesar 11,92 juta atau 1,32 persen.
"Total nilai impor Kepri Mei 2011 mencapai 900,84 juta dolar Amerika atau turun 11,27 persen dibanding impor April 2011," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pelabuhan bongkar barang impor terbesar adalah Pelabuhan Batu Ampar Batam, dengan nilai impor sebesar 433,89 juta dolar Amerika. Sementara Pelabuhan Sekupang Batam menempati urutan kedua dengan nilai 236,75 juta dolar Amerika, sedangkan urutan ketiga adalah Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan, dengan nilai 133,32 juta dolar Amerika.
"Konstribusi ketiga pelabuhan itu mencapai 89,25 persen dari total impor," katanya.
(ANT-NP/S006/Btm3)
Berita Terkait
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan
Jumat, 19 April 2024 11:20 Wib
KPU Natuna rekrut ulang badan adhoc
Jumat, 19 April 2024 9:47 Wib
Disnakertrans Kepri terima 12 aduan pembayaran THR Idul Fitri
Kamis, 18 April 2024 20:03 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Wali Kota Batam berupaya tarik investor guna perluas lapangan kerja
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Kodim 0318 Natuna naik jadi tipe A
Kamis, 18 April 2024 14:55 Wib
Komentar