Karimun (Antara Kepri) - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Terintegrasi Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, membangun drainase sepanjang 837 meter di kawasan rawan banjir di Paya Rengas, Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral.
Drainase yang menelan anggaran sekitar Rp197 juta itu diresmikan dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Karimun Nurdin Basirun, Jumat.
Bupati Nurdin Basirun mengatakan, pembangunan drainase melalui PNPM Terintegrasi yang dianggarkan melalui APBN sangat membantu pemerintah daerah yang memiliki keterbatasan anggaran dalam APBD.
"Dana pembangunan itu tidak hanya bersumber dari APBD, tetapi juga dari pusat, salah satunya melalui PNPM," katanya.
Dia mengakui PNPM terbukti berhasil membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat, namun tidak terakomodasi dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) atau penjaringan aspirasi dalam masa reses anggota DPRD.
"PNPM merupakan program pembangunan sistem swadaya dengan melibatkan masyarakat. Pemerintah daerah mendorong keberlanjutan program ini karena efektif dan tepat sasaran," katanya.
Dia menyambut baik pembangunan drainase tersebut karena membantu pemerintah daerah untuk mencegah banjir yang selalu melanda kawasan Paya Rengas saat musim hujan.
"Pemerintah daerah memang telah menganggarkan dana normalisasi drainase untuk beberapa kawasan langganan banjir. Namun, tidak semuanya bisa dianggarkan sekaligus sehingga perlu memanfaatkan sumber dana lain, termasuk melalui PNPM yang menggunakan dana APBN serta dana pendamping dalam APBD," tuturnya.
Koordinator PNPM Terintegrasi Karimun Heru Setyobudi mengatakan, pembangunan drainase Paya Rengas merupakan proyek terakhir yang dianggarkan pada 2012.
"Pembangunan drainase ini dilakukan atas usulan warga masyarakat. Pagu anggarannya sekitar Rp196.108.000," katanya.
Dia juga mengatakan PNPM Terintegrasi merupakan perpaduan antara PNPM Perkotaan dan Pedesaan yang merupakan program swadaya dengan memberdayakan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).
Koordinator BKM Usaha Bersama Kelurahan Sei Raya Nyimas Novi Ujiani mengatakan, warga masyarakat sengaja mengusulkan pembangunan drainase karena pemukiman tempat mereka tinggal rawan banjir dan becek saat musim hujan.
"Warga merasa senang dengan adanya drainase ini, jalan dan rumah tidak lagi banjir ketika hujan. Drainase ini dikerjakan secara gotong royong," kata Novi.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Tim penyidik KPK cegah Windy Idol ke luar negeri
Rabu, 27 Maret 2024 16:55 Wib
Korban banjir meninggal di Jawa Barat bertambah
Rabu, 27 Maret 2024 7:31 Wib
PT Timah siapkan 700 kuota mudik gratis ke Babel dan Kepri
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
10 warga tertimbun longsor di Jawa Barat
Senin, 25 Maret 2024 14:17 Wib
BNPB laporkan sembilan warga hilang akibat banjir dan longsor di Bandung Barat
Senin, 25 Maret 2024 14:10 Wib
BPBD DKI: Tanggul kali Hek di Jaktim jebol karena debit air tinggi
Senin, 25 Maret 2024 9:38 Wib
Kerugian banjir-longsor Pesisir Selatan Sumbar capai Rp1 triliun
Minggu, 24 Maret 2024 20:03 Wib
Komentar