Batam (Antara Kepri) - Ratusan orang dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam yang didominasi pekerja sektor galangan kapal, berunjukrasa menolak rekomendasi wali kota terkait besaran upah minimum kota (UMK) 2014 sebesar Rp2,422 juta yang sedang dibahas Gubernur Kepulauan Riau.
Saat berorasi di halaman Kantor Wali Kota Batam, Batam Centre, Kamis, mereka mengatakan rekomendasi tersebut sangat rendah dan tidak sesuai dengan keinginan pekerja.
"Kami menolak rekomendasi wali kota yang saat ini tengah dibahas di tingkat provinsi," kata seorang orator dengan pengeras suwara.
Massa yang berasal dari galangan kapal kawasan Tanjunguncang, Sekupang, Batuampar, Kabil mengatakan meski setiap tahun UMK naik namun tidak sempat menikmatinya karena harga berbagai kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak telah lebih dahulu naik.
"Kalau tolak ukurnya Jakarta, itu terlalu rendah. Tidak sesuai dengan rekomendasi Presiden FSPMI," kata dia.
Hingga saat ini, massa terus berorasi menyampaikan aspirasi mereka. Sejumlah perwakilan pengunjukrasa telah dipanggil untuk melakukan perundingan di Kantor Pemerintah Kota Batam.
Sementara itu, sejumlah kawasan Industri Batam seperti Batamindo, Panbil, Cammo, Tunas, Kamis mendapat pengawalan ketat petugas pengamanan kawasan dibantu TNI dan Polri mengantisipasi razia oleh massa buruh yang berencana berunjuk rasa terkait penetapan Upah Minimum Kota (UMK).
Di Batamindo, Mukakuning Batam dari lima pintu akses ke kawasan industri terbesar di Batam tersebut hanya dua yang dibuka dengan pengawalan ketat dan pagar kawat berduri. Tiga lainnya tutup.
Petugas memeriksa setiap orang yang hendak masuk ke perusahaan, terutama yang tidak menggunakan pakaian pekerja.
Pada kawasan Panbil yang berdekatan dengan Batamindo, satu-satunya akses masuk juga dijaga ketat. Di depan pintu masuk terdapat tenda bagi petugas TNI-AD yang turut menjaga kawasan.
Sejumlah petugas kepolisian juga nampak turut menjaga kawasan yang berdekatan dengan mal dan perumahan mewah tersebut.
Sementara itu, di kawasan Cammo Industrial Park Batam Centre nampak lenggang. Pagar tertutup rapat ditambah dengan barikade kawat berduri.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
Kemenag Kepri layani sebanyak 9.130 calon haji di Asrama Haji Batam
Kamis, 25 April 2024 16:40 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Komentar