BP Batam Pinjamkan Masjid Agung Untuk MTQ

Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam meminjamkan Masjid Agung kepada Pemerintah Kota Batam untuk digunakan sebagai fasilitas pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasional ke-25 di Batam yang akan dibuka 6 Juni 2014.

"BP akan pinjam-pakaikan Masjid Agung kepada Pemkot Batam selama dua tahun," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kamis.

Dengan sistem pinjam-pakai itu, maka Pemkot Batam dapat menggunakan Masjid Agung untuk keperluan apa pun selama waktu yang telah disepakati.

Sistem itu memungkinkan Pemkot Batam untuk merenovasi atau memugar bagian yang dianggap perlu menggunakan dana APBD. Biaya operasional Masjid Agung juga ditanggung Pemkot Batam.

"Meskipun begitu, Masjid tetap aset BP," kata Djoko.

Masjid Agung tetap menjadi aset BP Batam meskipun biaya pemugaran dan perawatannya dilakukan Pemkot Batam, kata dia menegaskan.

Menurut Djoko, proses pinjam-pakai lebih efektif ketimbang harus mengurus pengalihan aset Masjid Agung dari BP Batam ke Pemkot Batam. "Kalau penyerahan aset membutuhkan waktu yang panjang," kata dia.

Mengenai perjanjian pinjam-pakai Masjid, ia mengatakan, menunggu kesiapan dari pimpinan dua pejabat daerah, Kepala BP Batam dan Wali Kota Batam.

"Surat sudah siap, tergantung yang menandatangani saja, Kepala BP dan Wali Kota," kata dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Rudi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dana Rp4 miliar untuk memugar Masjid Agung demi kepentingan MTQ tingkat nasional, Juni mendatang. Namun, uang itu tidak bisa digunakan, karena Masjid Agung adalah aset BP Batam.

"Pemugaran terkendala, karena Masjid Agung itu aset BP," kata Wakil Wali Kota.

Gubernur Kepri meminta BP Batam dan Pemkot Batam memusyawarahkan kendala pemugaran Masjid Agung itu agar tidak mengganggu kelancaran persiapan pelaksanaan MTQ.

  Menurut Gubernur, jika proses pinjam-pakai sulit, maka sebaiknya Masjid Agung dipugar menggunakan dana BP Batam, bukan Pemkot Batam, agar pertanggungjawaban keuangannya lebih baik.(Antara)

Editor: Dedi