Batam (Antara Kepri) - Kelangkaan bahan bakar solar di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau diduga karena penyelewengan untuk kebutuhan industri sejak sekitar satu bulan terakhir hingga Selasa siang terus terjadi.
Di SPBU Kapital Raya, Batam Centre, sejak sekitar puk 09.30 WIB sudah tidak memiliki stok solar lagi setelah sejak pagi puluhan mobil didominasi jenis angkutan umum mini bus, truk, dan mobil sedan tua bermesin diesel mengantre untuk mendapatkan BBM.
Hal serupa juga terlihat di SPBU Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang sejak pagi sudah tidak melayani pembelian solar.
"Solar habis, kami masih menunggu kiriman dari Pertamina," kata seorang petugas SPBU.
Di SPBU KDA Batam Centre dan SPBU Samping kantor PT Pertamina, Komplek Pemerintahan Kota Batam nampak antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi solar.
Panjangnya antrean hingga menutupi pintu masuk ke PT Pertamina dan Gedung Bersama Pemkot Batam yang terletak sejajar dengan SPBU.
"Sudah hampir satu jam saya mengantre, namun belum juga dapat solar. Waktu kami habis hanya untuk mengantre solar," kata sopir truk tanah, Mustofa.
Ia mengatakan, sudah beberapa minggu setiap pagi harus mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan solar.
Pada SPBU Regata Ocarina Batam Centre, stok solar habis. Petugas memasang papan bertuliskan "solar dalam pengiriman".
Antrean panjang hingga beberapa ratus meter nampak di SPBU Pelita sehingga arus lalulintas dari Batam Centre ke Nagoya terhambat.
Sementara itu, di SPBU Harbourbay Batuampar, persediaan solar juga habis namun masih ada beberapa sopir truk memarkirkan kendaraannya sekitar SPBU.
"Dari pada saya puter-puter belum tentu dapat solar. Mending saya parkir menunggu kiriman ke SPBU ini tiba," kata Nelson.
Dalam razia yang dilakukan Polresta Barelang beberapa hari lalu mengamankan mobil jenis sedan yang bagian tankinya sudah dirubah sehingga mampu menampung solar dalam jumlah banyak.
Polisi menduga solar dari mobil tersebut akan ditampung untuk selanjutnya dijual ke industri dengan harga yang lebih mahal dari subsidi namun lebih murah dibanding harga industri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral, Amsakar Achmad sebelumnya menyatakan pemerintah masih menyelidiki kelangkaan solar apakah akibat kekurangan pasokan atau penyalahgunaan untuk kebutuhan industri.
"Pemerintah juga akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pasokan sesuai kebutuhan agar menghindari kelangkaan," kata Amsakar Achmad. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Pemkot Batam targetkan memfasilitasi 200 sertifikasi halal produk UMKM
Senin, 22 April 2024 16:12 Wib
Konsumsi BBM di Kepri naik 47 persen pada Idul Fitri
Minggu, 21 April 2024 8:01 Wib
734 jamaah calon haji Batam lunasi Bipih
Sabtu, 20 April 2024 18:56 Wib
Keberangkatan 1.324 calon haji Kepri dibagi dalam tiga kloter
Sabtu, 20 April 2024 16:18 Wib
Komentar