30 IKM Karimun dapat Pelatihan Kerajinan Pandan

id IKM,Karimun,Pelatihan,Kerajinan,Pandan,industri

30 IKM Karimun dapat Pelatihan Kerajinan Pandan

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Karimun Muhammad Habis memberikan pengarahan kepada 30 pelaku industri kecil menengah dalam pelatihan peningkatan kualitas dan desain kerajinan pandan di Hotel Aston Karimun,

Karimun (Antara Kepri) - Sebanyak 30 pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mendapat pelatihan membuat produk kerajinan dengan bahan baku daun pandan.

Pelatihan dilaksanakan di Hotel Aston Tanjung Balai Karimun mulai Senin hingga 15 Mei 2014 dengan pelatih yang didatangkan dari Balai Kerajinan Handicraft Yogyakarta.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Karimun Muhammad Hasbi di sela pembukaan pelatihan mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan lanjutan dari pelatihan dasar pada tahun 2013.

"Pelatihan pada tahun 2013 merupakan tingkat dasar yang diikuti 40 pelaku IKM, sedangkan pelatihan kali ini merupakan lanjutan dengan peserta 30 pelaku IKM yang merupakan hasil seleksi dari pelatihan dasar itu," katanya.

Menurut Muhammad Hasbi, pelatihan selama lima hari itu yang meliputi teori dan praktik itu sasarannya adalah mewujudkan kerajinan berbahan daun pandan dengan desain yang lebih halus, berkualitas, dan bernilai jual tinggi.

Ia menyebutkan beberapa kerajian daun pandan yang telah dihasilkan para pengrajin, antara lain tas wanita, tempat sandal, kotak tisu, dan tikar.

"Kami sengaja fokus pada kerajian daun pandan karena bahan bakunya tersedia cukup banyak dan bernilai ekonomis, seperti di Pulau Kundur. Kami tentu berharap kerajinan ini menjadi produk IKM unggulan khas Karimun," katanya.

Pelatihan itu, kata dia, merupakan program pengembangan ekonomi kerakyatan sebagai salah satu pilar pembangunan yang tertuang dalam empat azam Kabupaten Karimun, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Peluang menekuni kerajinan itu, menurut dia, sangat terbuka karena pangsa pasarnya tidak hanya dalam negeri, tetapi juga luar negeri mengingat Karimun berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.

"Jarak tempuh ke Malaysia dan Singapura cukup dekat. Hal ini merupakan peluang untuk memasarkan produk industri kerajinan pandan dan produk IKM lain di Karimun. Selain itu, tentunya akan berdampak pula pada terbukanya lapangan pekerjaan baru," tuturnya.

Kendati demikian, kata dia lagi, peranan Pemerintah adalah memfasilitasi agar kerajinan tersebut tumbuh dan berkembang.

Menyinggung soal keberhasilan dari pelatihan dan pembinaan itu, dia menegaskan bahwa hal itu sangat bergantung pada keseriusan seluruh peserta.

"Kalau tidak serius, pelatihan yang diberikan tidak berarti apa-apa. Pemerintah daerah terus mendorong agar industri kerajinan pandan terus berkembang, tidak hanya mendukung produk yang berkualitas dengan memberikan pelatihan, tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mencari pasarnya," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa kerja sama dengan Balai Latihan Handycraft Yogyakarta tidak hanya dalam memberikan pelatihan, tetapi juga berlanjut pada pemasaran produk yang diciptakan para peserta.

"Produk yang dihasilkan akan kami jual melalui Balai Latihan itu, dan tentunya diseleksi agar benar-benar berkualitas dan memenuhi kebutuhan pasar," ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Industri Diskop, UKM Perindag Karimun, Nursilwan mengatakan bahwa peserta sebanyak 30 orang itu nantinya diseleksi hingga mengerucut menjadi 20 orang untuk selanjutnya dibina dan diberikan sarana prasarana penunjang, seperti alat penjahit portabel, alat penjahit congklong, dan pemintal.

"Dari 20 orang yang diseleksi, akan dibagi menjadi dua kelompok atau Opop. Tujuannya untuk memudahkan pembinaan," kata Nursilwan. (Antara)

Editor: D Kliwantoro

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE