KKP Karimun Dinilai Lalai Cegah Virus MERS

id KKP, Karimun, Dinilai, Lalai, Cegah, Virus, MERS

Karimun (Antara Kepri) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, dinilai lalai dalam mencegah masuknya virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Sindrom Pernafasan Timur Tengah.

Terutama melalui pintu masuk di pelabuhan internasional dan domestik setempat, kata seorang Ketua LSM Bina Anak Negeri, Katwanto di Tanjung Balai Karimun, Selasa..

"Tidak ada pemeriksaan dari petugas di pelabuhan terhadap para penumpang. Instansi kami nilai tidak tanggap menjalankan tugasnya dan harus bertanggung jawab seandainya virus itu lolos masuk ke daerah ini," ujarnya.

Menurut Katwanto, pemantauan dan kewaspadaan untuk mencegah masuknya virus tersebut sudah banyak dilakukan secara intensif di berbagai daerah di Tanah Air, sementara di Karimun masih biasa-biasa saja, tidak ada pemeriksaan yang ketat terhadap para penumpang.

"Kantor Kesehatan Pelabuhan selaku instansi yang berwenang mencegah masuknya berbagai penyakit dari luar seharusnya tidak menunggu instruksi dari pimpinan untuk memperketat pemeriksaan. Karimun sangat rawan masuknya virus itu karena termasuk salah satu pintu masuk dari luar negeri," katanya.

Ia khawatir, virus yang menimbulkan gejala sesak napas dan demam panas itu lolos dan menjangkiti warga jika petugas KKP tidak meningkatkan kesiagaannya dengan memeriksa seluruh penumpang dari Malaysia dan Singapura.

"Kewaspadaan seperti yang dilakukan dalam mencegah virus flu burung atau H5N1 beberapa waktu lalu, harus diterapkan pula dalam mencegah virus itu," ucapnya.

Berdasarkan pantauan, para penumpang di pelabuhan internasional Tanjung Balai Karimun tidak mendapatkan pemeriksaan suhu tubuh dari petugas. Begitu turun dari kapal, mereka memasuki ruang kedatangan untuk pengecekan paspor dan pemindaian barang-barang bawaan oleh petugas Bea Cukai.

"Tidak ada pemeriksaan kesehatan, memangnya saya sakit apa?. Saya 'clean' dan asli orang Balai," kata seorang penumpang MV Falcon 5 asal Singapura yang sandar sekitar pukul 15.45 WIB di pelabuhan internasional yang bersebelahan dengan pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun.

Penumpang lain dari kapal yang sama, Ina mengatakan hal yang sama. Ia mengaku tidak keberatan diperiksa suhu tubuhnya untuk mencegah masuknya virus itu.

"Tidak apa diperiksa, tetapi saya tidak masalah agar virus itu tidak menjangkit kemana-mana," katanya.

Seorang petugas pelabuhan yang minta tidak disebutkan namanya mengatakan, tidak ada pengetatan pemeriksaan kesehatan para penumpang dari petugas KKP.

"Sejak pagi bahkan kemarin-kemarin masih sama. Memang petugas kesehatan, tetapi bisa dilihat tidak pemeriksaan atau pemindaian suhu tubuh. Tadi juga tidak ada pemeriksaan kesehatan ketika sejumlah penumpang pulang Umrah yang tiba dari Batam dengan kapal Dumai Express," katanya.

Belum ada keterangan dari pihak KKP Karimun terkait kewaspadaan terhadap masuknya virus MERS.

"Kepala sedang tugas luar kota. Senin saja datang lagi," ucap seorang pegawai KKP Karimun saat ditemui di Kantor KKP Karimun untuk mengkonfirmasikan pencegahan virus itu.

Pegawai tersebut juga tidak bersedia memberikan nomor ponsel pejabat yang bersedia memberikan keterangan.

"Pak Novi sedang pelatihan, tinggalkan saja nomor HP-nya, nanti dihubungi," tambah pegawai tersebut.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE