Kadisdik Kepri-Mahasiswa terlibat Kericuhan

id Kadisdik,Kepri,Mahasiswa,Kericuhan,unjuk,rasa,tanjungpinang,korupsi

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Yatim Mustafa terlibat kericuhan dengan 15 orang aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Tanjungpinang-Bintan saat berunjuk rasa dugaan korupsi Disdik setempat.

Saat mahasiswa PMII menggelar teatrikal dengan menggunakan topeng wajah Yatim Mustafa berada dalam "penjara" dari bambu di depan Kantor Dinas Pendidikan Kepri di Pulau Dompak, Senin. Yatim langsung terlihat emosi dan merobohkan "penjara" sambil berusaha menarik topeng dari aktivis mahasiswa tersebut.

Sempat terjadi saling pukul dan dorong antara mahasiswa dengan Yatim dan sejumlah pegawai Dinas Pendidikan serta Satpol PP.

Yatim tampak sangat emosi, meski ditenangkan oleh beberapa pegawai dan mahasiswa lainnya, Yatim tetap berusaha menyerang dan berdebat dengan mahasiswa. Bahkan Yatim sempat menarik seorang mahasiswa yang berusaha menenangkannya hingga terlempar.

"Saya lihat dia tarik saya tentu saya tarik juga, ngapain saya mengalah," kata Yatim yang memperlihatkan lengan kanannya mengalami luka lecet.

Menurut dia, dia hanya berusaha membongkar "kerangkeng" itu karena tidak terima ada orang menggunakan topeng berwajah dirinyanya di penjara.

"Yang membuat saya tidak senang adalah ketika mereka menendang-nendang pintu sebanyak tiga kali," kata Yatim.

Kericuhan yang terjadi beberapa menit tersebut akhirnya bubar setelah pihak kepolisian datang.

Menurut Koordinator Aksi PMII, Aspan mengatakan tiga orang mahasiswa mengalami pemukulan tiga orang, bahkan salah seorang diantaranya mengalami memar di bagian pipi dan bengkak di kepala.

"Saya juga kena tendang dibagian pinggang dan dua orang teman mengalami memar dibagian kepala," kata Aspan yang akan melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polres Tanjungpinang.

Aspan mengatakan, dalam aksi unjuk rasa itu, PMII mengkritisi dugaan korupsi pengadaan alat laboratorium SMA se-Kepri tahun anggaran 2013, PMII menduga ada penggelembungan anggaran dan diindikasi kerugian negara Rp1,018 miliar lebih. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE