Panitia Tambah Undangan Upacara Penutupan MTQ Nasional

Batam (Antara Kepri) - Panitia Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXV menambah undangan kepada warga Batam untuk menghadiri upacara penutupan MTQ Nasional, Jumat (13/6), kata Wali Kota Batam Kepulauan Riau Ahmad Dahlan.
       
Wali Kota mengatakan di Batam, Senin, undangan ditambah untuk memuaskan keinginan warga yang ingin menghadiri pesta penutupan, setelah dalam upacara pembukaan waktu lalu warga tidak diizinkan masuk ke lokasi astaka, sekitar Dataran Engku Putri.
       
Sementara itu, panitia MTQ, Syahir mengatakan panitia Pemkot sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan aparat keamanan untuk menambah tambahan undangan.
       
"Undangan ditambah supaya masyarakat yang mengeluh bisa masuk saat penutupan, tokoh masyarakat, ormas Islam, umat beragama dan lainnya," kata diam
  
Rencananya masyarakat umum yang hendak menonton langsung upacara penutupan MTQ juga diundang melalui kecamatan tempat tinggal masing-masing.
       
Panitia berencana menambah ruang penonton untuk kapasitas sekitar 2.000 orang, belum ditambah kursi kafilah yang sudah pulang ke daerahnya.
       
"Insya allah cukup. Karena Gubernur tidak datang, kafilah sebagian pulang. Kalau tidak diisi malah akan kosong," kata dia.
       
Mengenai banyak warga yang mengeluh karena tidak bisa masuk ke arena Astaka MTQ Nasional pada upacara pembukaan akhir pekan lalu, ia meminta maaf kepada seluruh warga.
       
"Protap paspampres seperti itu. Bahkan Kepala Dinas kesehatan tidak bisa masuk. Karena undangan tak terbawa. Kami sampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, agar bisa memaklumi," kata dia.
       
Menurut dia, pengamanan Presiden yang ketat yang menyebabkan banyak masyarakat tidak bisa mengikuti pembukaan MTQ Nasional secara langsung.
       
"Tapi itu tidak hanya Batam, Ambon juga demikian," kata dia.
      
Rencananya, upacara penutupan MTQ Nasional Batam dihadiri Wakil Presiden Boediono dengan hiburan penari dari Kota Tanjungpinang dan penyanyi ibu kota Vidi Alfiano.(Antara)

Editor: Dedi