Batam (Antara Kepri) - Ketua Umum Badan Koordinasi Kehumasan Freddy H Tulung mengemukakan, kemampuan humas pemerintahan perlu ditingkatkan sebab berperanan penting dalam menghadapi era Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) mulai Desember 2015.
"Ke depan, humas pemerintah harus bicara sebagai jembatan kebijakan sehingga perannya sangat penting dan signifikan. Jabatan humas ini bukan sampingan sehingga perlu ditingkatkan kemampuannya apalagi menghadapi AFTA akhir 2015," kata Freddy di Batam, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Freddy yang juga Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Pertemuan Koordinasi Humas Indonesia bagian Barat, di Batam, 25-26 Juni, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pejabat humas provinsi/kota/kabupaten wilayah Indonesia bagian Barat, pejabat Dinas Komunikasi/Informatika provinsi wilayah Indonesia Barat, pejabat humas BUMN/BUMD, perguruan tinggi, dan pengurus Bakohumas pusat.
"Persiapan untuk menghadapi AFTA, sangat singkat, sehingga perlu diintensifkan koordinasi kehumasan. AFTA maupun Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan kondisi yang tidak bisa dielakkan lagi," kata dia.
Ia mengatakan, perlu dilakukan "agenda setting" terkait dengan publikasi kebijakan dan kinerja pemerintah pusat dan daerah agar dapat diketahui dan didukung oleh publik.
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang membuka kegiatan tersebut meminta humas pemerintah lebih intensif menyosialisasikan AFTA maupun Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.
"Upaya intensif dilakukan meningingat minimnya pengetahuan masyarakat dimana masih banyak yang belum familiar dengan nama Asean," kata dia.
Saat ini, kata dia, masih banyak pertanyaan muncul mengenai kesiapan Indonesia menjadi bagian dari komunitas tersebut dan apa yang akan diperoleh Indonesia dengan terbentuknya komunitas tersebut.
"Tugas humas untuk menyampaikan hal tersebut pada masyarakat. Termasuk apa yang akan terjadi jika itu diberlakukan," kata Tifatul.
Masing-masing negara ASEAN, kata Tifatul, memiliki perbedaan satu sama lain seperti sistem politik, kondisi sosial masyarakat, tingkat pembangunan dan ekonomi, bahkan kualitas sumber daya manusia.
Ia berharap, kehumasan pemerintah benar-benar siap untuk menyosialisasikan AFTA agar masyarakat lebih mengerti mengenai kesepakatan tersebut.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
KPU Natuna rekrut ulang badan adhoc
Jumat, 19 April 2024 9:47 Wib
Badan Geologi: Gelombang tsunami akibat Gunung Ruang bisa capai 25 meter
Kamis, 18 April 2024 11:45 Wib
Hujan batu kerikil landa Sitaro, imbas erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Borneo Hornbills cetak 100 poin saat lumat Rajawali Medan dalam laga IBL
Kamis, 18 April 2024 10:41 Wib
KPK tetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor sebagai tersangka korupsi
Selasa, 16 April 2024 11:24 Wib
Empat orang ditikam dalam siaran langsung ibadah gereja di Sydney.
Selasa, 16 April 2024 10:05 Wib
BPBD Bengkulu: Seorang warga Mukomuko meninggal karena diserang buaya
Senin, 15 April 2024 16:32 Wib
Komentar