LAM Kepri Inginkan Gubernur Memahami Budaya Melayu

id lembaga,adat,melayu,lam,kepri,gubernur,pemilihan

Batam (Antara Kepri) - Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau menginginkan pemimpin daerah tersebut adalah seorang yang memahami budaya Melayu.

"Gubernur sebagai kepala daerah harus mampu menjadi pemimpin bagi semua orang. Namun karena berada di tanah Melayu, maka Gubernur Kepri juga harus memahami budaya dan adat istiadat Melayu," kata Kepala Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau, Datuk Abdul Razak saat dihubungi dari Batam, Sabtu.

Ia mengatakan, budaya Melayu tidak bisa dipisahkan dari Islam, maka siapapun pemimpinnya harus memahami kedua budaya tersebut.

Pemilihan Gubernur Kepri akan dilaksanakan pada 2015. Sejumlah nama seperti Kerua Komisi IV DPRD Batam, Riki Syolihin, Muhammad Sani (gubernur), Soerya Respationo (wakil gubernur/Ketua PDI-P Kepri), Ahmad Dahlan (Wali Kota Batam) masuk dalma bursa calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.

Di antara nama-nama tersebut, Riki Syolihin adalah calon paling muda dengah usia 33 tahun. Politisi tersebut kini menjabat Sekretaris DPW PKB Provinsi Kepulauan Riau.

Riki lahir dan besar di Batam, berkeinginan menjaga budaya Melayu dari budaya luar dengan membentuk Komunitas Karya Anak Bangsa untuk membentengi generasi muda Kepri dari pengaruh negatif yang masuk ke Kepri.

Kepri berbatsan langsung dengan Singapura dan Malaysia yang lebih maju dan tidak jarang pengaruh negatifnya langsung diterima begitu saja oleh masyarakatnya karena tidak ada perlindungan dari pemerintah setempat.

Sementara Muhammad Sani dan Ahmad Dahlan juga merupakan figur pemimpin yang lahir di Kepri yang selama ini memang sudah menjadi birokrat di Batam dan Kepri.

Soerya Respationo berasal dari luar Kepri, namun sudah lama berada di Keprik Dia sempat menjabat Ketua DPRD Kota Batam dan Provinsi Kepri, sebelum menjadi wakil gubernur mendampingi Muhammad Sani.

"Figur calon gubernur harus yang benar-benar memahami budaya Melayu dan mau menjagannya dari pengaruh negatif budaya luar. Selebihnya tergantung rakyat yang akan memilih," kata dia.

Sebelumnya, Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Raja Ali Haji Tanjungpinang, Suradji mengatakan Provinsi Kepri butuh figur pemimpin baru yang mampu membawa lompatan bagi provinsi berbatasan dengan Singapura dan Malaysia tersebut.

Sementara Kamar Dagangan dan Industri (Kadin) Kepri berharap pemilihan Gubernur Kepri pada 2015 akan menghasilkan pemimpin yang menitikberatkan pembangunan sektor maritim untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami meninginginkan yang proinvestasi maritim namun tetap menjaga kelestarian lingkungan karena potensi sektor maritim Kepri sangat besar sebab sekitar 96 persen wilayahnya adalah perairan," kata pelaksana tugas Ketua Kadin Kepri Soraya Djajakusuma. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE