Karimun (Antara Kepri) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, akan membangun dermaga di Dusun Baran Abang, Desa Tanjung Hutan, Kecamatan Buru yang termasuk daerah terpencil karena sulitnya akses masuk ke daerah itu.
"Pada 2015 akan kami anggarkan dalam APBD," kata Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Aunur Rafiq mengatakan dermaga di Pulau Tanjungbatu Kecil itu dengan selat sempit yang diapit banyak pulau kecil itu memang sudah tidak layak dan menyulitkan masuknya kapal-kapal.
Dalam kunjungan safari Ramadhan-nya pada Sabtu (12/7) malam, dermaga tersebut terendam air laut saat pasang.
Rombongan terpaksa menyingsingkan celana dan melepas sepatu untuk naik ke atas kapal Mikonatalia 99 yang disewa untuk mengantar rombongan berkunjung ke daerah itu.
Antara yang turut serta dalam kegiatan safari Ramadhan itu, turut melepas sepatu dan menyingsingkan celana karena dermaga terendam air pasang setinggi sekitar 30 centimeter.
Kondisi dermaga kecil itu dapat membahayakan warga karena kayu-kayunya mulai lapuk dan pakunya banyak yang lepas dan terapung saat terendam air pasang.
Selain dermaga yang terendam, jalan kecil yang menghubungkan dermaga dengan perumahan penduduk di dusun itu juga terendam air sehingga menyulitkan warga untuk lewat, terutama menggunakan kendaraan bermotor.
Aunur Rafiq mengaku baru dua kali berkunjung ke dusun itu. Pada kali pertama dirinya tidak turun ke darat karena dermaga dan jalan terendam air laut.
"Kasihan masyarakat. Akses keluar menjadi sulit dengan kondisi dermaga tersebut. Karena itu, pembangunan dermaga itu menjadi prioritas penganggaran tahun depan," katanya.
Selain dermaga, ia juga mengatakan jalan penghubung Dusun Baran Abang dengan Desa Tanjung Hutan juga akan dibangun karena menjadi akses transportasi satu-satunya bagi warga, terutama anak-anak sekolah.
"Jalan harus dibangun untuk akses transportasi anak-anak sekolah," katanya.
Untuk memastikan dermaga dan jalan di dusun itu dibangun pada 2015, Aunur Rafiq meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mencatatnya dalam usulan pembangunan daerah.
Ia juga meminta kepala desa dan camat proaktif mengecek apakah sudah dicatat dalam program pembangunan.
Ia mengatakan, safari Ramadhan yang beberapa kali dilakukan di daerah terpencil bertujuan untuk mengetahui langsung kebutuhan pembangunan, terutama sarana infrastruktur seperti jalan, dermaga dan lainnya.
"Pemerataan pembangunan, terutama untuk daerah terpencil menjadi prioritas pada 2015," katanya.
Sementara itu, warga setempat Abdul Gani mengakui jalan sepanjang seratus meter menuju dermaga terendam air laut saat pasang.
"Sedangkan jalan menuju Desa Tanjung Hutan juga sulit dilewati saat hujan karena banjir dan becek. Jarak tempuh menuju Tanjung Hutan sekitar setengah jam menuju Tanjung Hutan," kata dia. (Antara)
Editor: Nusarina Yuliastuti
Berita Terkait
Pemkab Natuna berikan bantuan kepada korban angin kencang
Kamis, 28 Maret 2024 16:48 Wib
Polres Bintan keluarkan maklumat larangan untuk bakar hutan dan lahan
Kamis, 28 Maret 2024 12:38 Wib
Wakil Bupati Natuna ajak muslim amalkan Al Quran
Kamis, 28 Maret 2024 8:45 Wib
KLHK beri perhatian khusus terhadap karhutla di Kabupaten Natuna
Rabu, 27 Maret 2024 11:11 Wib
PT Timah siapkan 700 kuota mudik gratis ke Babel dan Kepri
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Mobil Sehat PT Timah beri layanan kesehatan di daerah pelosok Babel dan Kepri
Selasa, 26 Maret 2024 10:15 Wib
Perputaran uang pada Kepri Ramadhan Fair capai Rp1 miliar
Senin, 25 Maret 2024 20:00 Wib
Marlin Agustina serahkan bantuan sembako
Senin, 25 Maret 2024 14:45 Wib
Komentar