Karimun (Antara Kepri) - Harga bensin eceran di kios-kios BBM di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Minggu, naik seratus persen menyusul terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak tersebut sejak awal pekan lalu.
"Bensin dengan takaran tidak sampai satu liter yang biasanya Rp5.000, kini dijual Rp10.000, naik dua kali lipat dari biasanya," kata Edi, warga Tanjung Balai Karimun.
Edi mengaku terpaksa membelinya meski harganya naik dua kali lipat. "Berapapun harganya saya beli. Soalnya besok Lebaran, kalau motor tidak jalan, bagaimana mau berkunjung ke rumah sanak-saudara," katanya.
Edi menuturkan, kios yang menjual bensin dengan harga sebesar itu sempat diserbu pengendara sehingga stok bensin di kios tersebut ludes seketika.
"Mereka panik karena kios-kios dan pangkalan BBM tutup semua. Saya juga sudah cari kemana-mana, tapi tidak satupun yang buka," katanya.
Novi, warga lain mengaku membeli bensin dengan harga Rp20.000 di sebuah kios di kawasan Kolong, Tanjung Balai Karimun.
"Biasanya Rp10.000, isinya juga sedikit, tidak sampai 1,5 liter," kata dia.
Ia juga mengaku terpaksa membeli bensin dengan harga yang relatif mahal karena tangki motornya nyaris kosong.
"Tadi saya sudah keliling, hanya kios ini yang buka. Itupun sebentar karena stoknya habis dalam sekejap," katanya.
Ia juga mengaku enggan membeli bensin di SPBU di Jalan Soekarno Hatta karena dipadati antrean ratusan kendaraan sepanjang Minggu.
"Tidak mungkin saya antre berjam-jam karena kerjaan. Teman saya saja ada yang antre sejak pukul 09.00 baru dapat giliran pukul 13.30 WIB," kata dia.
Ia berharap pemerintah daerah melakukan langkah-langkah untuk mengakhiri kelangkaan bensin sejak awal pekan, apalagi Senin (28/7), warga sudah merayakan Lebaran.
"Pemerintah daerah harus menjamin ketersediaan bensin bersubsidi dengan harga sesuai dengan ketentuan. Masyarakat sangat diberatkan dengan harga yang naik dua kali lipat itu," tuturnya.
Berdasarkan pantauan, kios-kios dan pangkalan yang menjamur di jalan-jalan utama Tanjung Balai Karimun tutup semua.
Kios-kios dan pangkalan BBM mulai tutup sejak Jumat (26/7) setelah pasokan bensin yang baru tiba langsung ludes.
Sementara itu, ratusan kendaraan roda dua dan empat terjebak antre di SPBU Jalan Soekarno Hatta, satu-satunya SPBU di Pulau Karimun Besar.
Antrean panjang kendaraan sampai memakan badan jalan dan di bawah pengamanan aparat kepolisian dan Satpol-PP.
"Saya sudah antre 2,5 jam. Belum kebagian bensin," kata Mustafa, pengendara sepeda motor yang terjebak antre.
Seorang petugas di SPBU mengatakan, pemicu antrean panjang akibat rusaknya salah satu peralatan pompa bensin sehingga jalur antrean berkurang dari biasanya.
"Persediaan cukup, tapi jalur antrean berkurang karena ada peralatan yang rusak," kata petugas tersebut. (Antara)
Editor: Sri Muryono
Berita Terkait
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Harga emas Antam naik lagi pada Jumat
Jumat, 19 April 2024 9:25 Wib
Kodim 0318 Natuna naik jadi tipe A
Kamis, 18 April 2024 14:55 Wib
Warga Kabupaten Karimun masih terus lestarikan tradisi kenduri Idul Fitri
Rabu, 10 April 2024 15:11 Wib
Pawai mobil hias meriahkan malam takbiran di Karimun
Selasa, 9 April 2024 22:09 Wib
Penumpang internasional Hang Nadim Batam naik 10 persen menjelang lebaran
Selasa, 9 April 2024 10:37 Wib
Harga emas Antam naik lagi, tembus Rp1,306 juta per gram
Selasa, 9 April 2024 9:42 Wib
Direktur KPLP sebut arus mudik di pelabuhan Karimun lancar dan kondusif
Senin, 8 April 2024 17:01 Wib
Komentar