Kota Batam yang terletak pada jalur perdagangan terpadat dunia di Selat Malaka serta berbatasan dengan Singapura dan Malaysia awalnya dinilai sebagai daerah transit yang penuh dengan tempat hiburan malam dan kemaksiatan.
"Paradigma tersebut sudah sangat melekat, tidak mudah merubah pandangan masyarakat luar terhadap Batam yang diangkap kota maksiat menjadi kota dengan penduduk taat beragama seperti saat ini," kata Imam Besar Masjid Agung Batam, Muslim Ahmad saat ditemui, Selasa.
"Tidak bisa dipungkiri, sebelumnya Batam memang dinilai sebagai kota yang penuh dengan kemaksiatan. Cara berpakaian penduduknya terutama kaum perempuan juga mencerminkan kondisi seperti itu.
Hal tersebut sangat melekat pada masyarakat," kata Ulama yang selalu menjadi imam saat salat perayaan hari-hari besar Islam tingkat Kota Batam tersebut.
Ia mengatakan pada berbagai tempat menyuguhkan hiburan berbau maksiat, bahkan cara berpakaian pekerja-pekerja perusahaan juga jauh dari budaya Islam.
"Dulu, pekerja-pekerja perusahaan di Mukakuning hampir semua
berpakaian mini. Namun lambat laun budaya tersebut berubah. Nilai Islam yang ditanamkan oleh ulama-ulama mulai bisa diterima masyarakat," kata pria bersahaja yang sudah 25 tahun menjalankan siar agama di Batam dan Singapura tersebut, Selasa.
Ulama yang sudah 15 tahun menjadi Imam Besar Masjid Agung Batam tersebut mengatakan, Batam kini berkembang menjadi kota yang lebih agamis meski pengaruh-pengaruh negatif warga asing yang datang ke Batam juga turut mempengaruhi pada cara berbusana warga Batam.
"Kalau dilihat, wanita berkerudung semakin banyak. Namun tidak sedikit budaya luar yang tidak sesuai dengan Islam mempengaruhi pola berbusana masyarakat," kata dia saat ditemui di Komplek Masjid Agung Kota Batam.
Namun demikian, pria yang sehari-hari beraktifitas di Lembaga Quran Centre Batam tersebut menilai perkembangan Islam di Batam sangat pesat.
Pendatang di Batam yang awalnya kurang pengetahuan agamanya, kata dia, banyak diantaranya yang menemukan keimanannya saat bekerja di Batam.
"Berdirinya Quran Centre juga mempercepat perkembangan siar Islam dan penanaman nilai-nilai agama di lingkungan masyarakat terutama generasi muda," kata Muslim.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Pj Wali Kota Tanjungpinang terancam penjara 8 tahun
Sabtu, 20 April 2024 6:17 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang jadi tersangka kasus dugaan pemalsuan surat tanah
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Demokrat buka pendaftaran bakal calon Wali Kota Tanjungpinang
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Komentar