Batam (Antara Kepri) - Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahmad Dahlan mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Batam yang terlibat pembalakan liar di daerah itu.
"Kalau ada oknum PNS terlibat, lapor ke saya, akan diproses," kata Wali Kota Ahmad Dahlan usai menghadiri perayaan HUT RI Pesta Anak Pantai di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan seluruh Musyawarah Pimpinan Daerah juga sepakat untuk menindak bawahannya bila terlibat dalam pembalakan di kota yang terdiri dari pulau-pulau itu.
"Dalam rapat kemarin kami sepakat dengan muspida, apabila ada oknum Pemda, BP, Kodim, Yonif, Kepolisian yang terlibat, maka masyarakat diharapkan melapor ke pimpinannya," kata dia.
Wali Kota merasa prihatin dengan pembalakan liar yang terjadi di hutan-hutan pulau utama Batam.
Menurut dia, pulau utama dan pesisir di Batam amat bergantung pada lingkungan, terutama pasir dan hutan. Karena bila tidak, maka dikhawatirkan akan terjadi bencana alam.
"Lingkungan harus dijaga, kalau tidak, kalau hutan habis, kalau diambil isi hutannya, bisa longsor. Batam ini kecil, yang bisa menahan pulau ini pohon, bakau, pantai," kata dia.
Meski begitu, Wali Kota menilai tingkat kerusakan hutan lindung di Batam belum terlalu besar. Namun, tetap harus dilakukan pencegahan agar pembalakan liar semakin merajalela.
"Secara kuantitas, tidak besar, tapi kalau tidak dicegah dari sekarang, bisa bahaya. Perlu menyadarkan masyarakat supaya menjaga lingkungan," kata dia.
Wali Kota mengaku terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota yang bertetangga dengan Singapura itu, demi warisan kepada anak dan cucu.
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko mengatakan ketersediaan air bersih di Batam terancam pembalakan liar.
Ia mengatakan hutan-hutan di Batam memiliki fungsi sebagai serapan air sejumlah dam. Jika hutan-hutan yang pada umumnya berdekatan dengan dam dibabat, maka debit air akan cepat berkurang dan mengancam ketersediaan air bersih.
Apalagi Batam tidak memiliki sumber air baru, dan hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di enam dam yang masing-masing dikelilingi hutan lindung sebagai wilayah serapan.
"Kalau terus dibiarkan akan sangat mengancam ketersediaan air di Batam," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Pemkot Batam targetkan memfasilitasi 200 sertifikasi halal produk UMKM
Senin, 22 April 2024 16:12 Wib
Konsumsi BBM di Kepri naik 47 persen pada Idul Fitri
Minggu, 21 April 2024 8:01 Wib
Komentar