Batam (Antara Kepri) - Pembatasan waktu operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kota Batam Kepulauan Riau mampu menghemat penyaluran solar antara 150 kiloliter hingga 200 kiloliter per bulan.
"Pemberlakuan jam operasi itu mampu menekan 150 sampai 200 kl perbulan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Minggu.
Pemkot Batam bekerjasama dengan Pertamina membatasi waktu operasional SPBU khusus penjualan solar bersubsidi untuk mengantisipasi penyelewengan distribusi solar bersubsidi. Khusus untuk solar, SPBU hanya boleh melayani mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Kebijakan itu sudah diterapkan di Batam jauh sebelum peraturan serupa diterapkan oleh pemerintah pusat.
Amsakar mengatakan pembatasan operasional SPBU itu relatif berhasil menekan penyaluran solar bersubsidi.
Akibat penurunan distribusi solar bersubsidi itu, maka Amsakar yakin Batam tidak akan mengalami krisis hingga akhir tahun, seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.
"Sampai sekarang kuota masih tertutupi. Mudah-mudahan dan kami optimis, solar cukup hingga akhir tahun," kata dia.
Sementara itu, meski penghematan solar berhasil dilakukan, namun ia tetap berharap pemerintah menambah kuota solar untuk Batam, mengingat jatah bahan bakar bersubsidi itu sudah dikurangi.
Kuota solar untuk Kota Batam pada 2014 sebesar 90.455 kiloliter. Angka itu berkurang dari kuota 2014 sebesar 116.497 kiloliter.
Sementara itu, untuk membatasi jumlah kendaraan yang terus meningkat di kota kepulauan itu, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan akan membuat kebijakan khusus.
Ia mengatakan ada dua opsi pembatasan jumlah kendaraan yaitu satu masuk satu keluar dan membuat batasan untuk kendaraan yang masuk ke Batam, khusus untuk kendaraan impor.
Pemerintah membentuk tim khusus untuk merumuskan kebijakan yang dibuat untuk mengantisipasi kemacetan itu.
"Tim diberi satu bulan untuk menentukan langkah konkrit. Tanggal 15 September, tim harus sudah berikan hasil yang akan menjadi rekomendasi Wali Kota," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Polres Bintan keluarkan maklumat larangan untuk bakar hutan dan lahan
Kamis, 28 Maret 2024 12:38 Wib
Musrenbang Kepri 2024 fokus bahas optimalisasi SDA
Kamis, 28 Maret 2024 8:05 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Kota Tanjungpinang bayar klaim JKP Rp264 juta
Rabu, 27 Maret 2024 19:34 Wib
Komentar