Kadin Siapkan Rancangan Menko Kemaritiman Untuk Jokowi

Batam (Antara Kepri) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyiapkan rancangan pembentukan Menteri Koordinator Kemaritiman untuk Presiden terpilih Joko Widodo, agar dimasukan dalam komposisi kabinetnya.
       
"Kami sudah menyiapkan rancangan Kementerian Koordinator Kemaritiman, ini penting, karena Indonesia adalah negara maritim terbesar," kata Pelaksana Tugas Ketua Kadin Kepulauan Riau yang ikut merumuskan Menko Kemaritiman bersama Kadin Indonesia, Soraya Djajakusuma di Batam, Minggu.
       
Soraya yang dikenal sebagai pakar ilmu maritim bersama tim Kadin Indonesia diminta untuk menyiapkan rancangan Menko Kemaritiman, termasuk kementerian-kementerian yang masuk dalam koordinasinya.
       
Menurut perempuan yang akrab disapa Nada, kemaritiman harus dilihat luas, tidak sekedar kepulauan, melainkan juga sebagai kekuatan dalam mempertahankan kedaulatan negara.
       
Dalam rancangannya, bahkan hampir semua kementerian yang berada di bawah Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawahnya.
       
"Kemaritiman jangan dilihat separuh-separuh. Tapi semuanya harus berwawasan maritim. Termasuk pertahanan udara dan laut," kata dia.
       
Pertahanan udara dan laut harus berlandaskan maritim, seperti pemikiran pakar maritim Henky Supit, kata Nada.
      
Selain pertahanan udara, laut dan darat serta kementerian-kementerian yang berada di bawah Polhukam, tentu saja, Kementerian Kelautan, Perikanan dirancang berada di bawah Menko Maritim.

"Perhubungan Laut juga," kata dia.
       
Nada yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Maritim Indonesia berharap konsep yang digagas Kadin dapat diterima dan diterapkan oleh Presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla.
       
"Karena sesuai dengan status Indonesia sebagai negara maritim. Di dunia ini hanya ada dua negara maritim, yaitu Indonesia dan Filipina," kata dia.
       
Ia optimis, jika rancangan Kadin Indonesia itu bisa diterima dan diterapkan Joko Widodo, maka kejayaan Indonesia akan bangkit kembali, sebagai negara maritim yang kuat dan berdaulat. (Antara)

Editor: Dedi