Natuna (Antara Kepri) - Realisasi penerimaan pajak Kabupaten Natuna periode Januari-Juli 2014 baru sebanyak 18,9 persen dari 1,5 miliar dari yang ditargetkan, pada hal masih banyak potensi dari sektor pajak yang bisa dijadikan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Sampai sekarang, pengumpulan data serta penarikan pajak berdasarkan peraturan perpajakan belum dapat diterapkan di Kabupaten Natuna. Sehingga PAD yang bersumber dari dana pajak belum bisa dioptimalkan," ungkap Bupati Natuna, Ilyas Sabli usai membuka sosialisasi perpajakan tahun 2014 RM. Sisi Basisir, Kamis.
Ilyas Sabli menjelaskan, sejauh ini, sumber anggaran belanja pembangunan di wilayah Kabupaten Natuna, sangat tergantung dari dana bagi hasil minyak dan Gas (Migas). Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang di limpahkan oleh pemerintah pusat, juga belum bisa diterima dengan maksimal.
"PBB-P2 yang diharapkan bisa ditarik sebesar Rp6,8 miliar, baru 22 persen saja yang bisa dikumpulkan. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi kita semua, terutama bagi Dinas Pedapatan Daerah (Dispenda)," katanya.
Melalui sosialisasi perpajakan ini tegas Ilyas Sabli, diminta kepada juru pungut pajak mulai dari tingkat desa hingga kabupaten untuk meningkatkan realisasi nilai PAD.
"Saya tegaskan kepada juru pungut pajak, baik di desa maupun di kabupaten untuk bekerja lebih giat lagi. Kepada seluruh kepala desa, juga saya katakan untuk bekerja lebih optimal, jangan hanya minta uang dari pemerintah daerah saja, sementara hasil yang diberikan tidak sesuai," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dispenda Natuna, Boy Wijanarko ketika dimintai keterangan terkait minimnya pendapatan dari PBB-P2 menuturkan, masih banyak yang harus dipersiapkan dalam pengelolaannya. Kemudian memerlukan kerja sama antara pihak terkait, seperti notaris dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Minimnya pendapatan PBB-P2 yang kami terima disebabkan masih banyak yang harus dipersiapkan dalam pengelolaannya, seperti surat keterangan dari Notaris dan BPN. Perpanjangan tangan pengelolaan sampai ke tingkat desa dan kelurahan juga kami masih minim," jelasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, harap Boy, terjalin kerja sama semua pihak sehingga memiliki persamaan persepsi dalam penyampaian ke masyarakat sebagai wajib pajak.
"Melalui sosialisasi ini, diharapkan semakin tergali potensi penerimaan pajak daerah di masa yang akan datang," pungkasnya. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Komentar