Disdik Anambas akan Telusuri Siswa "Ngelem"

id Disdik,Anambas,Telusuri,Siswa,Ngelem

Anambas (Antara Kepri) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas akan menelusuri terkait temuan indikasi penggunaan lem dan obat Komix di sejumlah sekolah menengah pertama (SMP).

“Pasti akan kami telusuri dan akan tindaklanjuti temuan Dinas Kesehatan tersebut. Tapi sebelumnya kami juga minta kepada Dinas Kesehatan di SMP mana saja mereka menemukan ada tumpukan komix dan lem tersebut,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Anambas Herianto kepada wartawan di Kantor Bupati, Jumat

Demi melancarkan proses penelusuran itu, Herianto berharap Dinas Kesehatan bersedia memberikan keterangan lebih lanjut mengenai lokasi sekolah tempat ditemukannya tumpukan kemasan komix dan lem tersebut.

Dia mengatakan, jika lokasi sekolah yang pasti sudah didapat dari Dinas Kesehatan, Disdik Anambas akan turun langsung untuk melakukan kroscek. Setelah kroscek, barulah  mengambil langkah selanjutnya sesuai temuan.

“Kita akan minta mana sekolahnya, setelah itu baru kita kroscek ke lapangan. Yang jelas ini harus kita tindak lanjuti. Tidak mungkin dibiarkan begitu saja,” tegas Heri.

Sebelum kejadian ini, Heri mengaku sudah melakukan sosialisasi dan pembinaan ke setiap sekolah terkait larangan perilaku “ngelem” dan konsumsi komix berlebihan, setelah sosialisasi itu, tidak lagi ditemukan kejadian serupa selama kurun waktu belakangan ini.

“Dulu sudah pernah ada sosialiasi dan pembinaan. Setelah itu sudah tidak ada lagi perilaku seperti itu. Makanya kalau memang Kadis Kesehatan mengaku dapat temuan seperti itu, kita harus tindaklanjuti segera,” ujarnya lagi.

Seperti di lansir Antara sebelumnya , Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas, Said Mohd. Damrie mengakui sempat menemukan indikasi penggunaan Komix dan Lem di beberapa SMP yang ada di Kabupaten tersebut.

Dirinya enggan berspekulasi bahwa penggunaan lem dan Komix tersebut dilakukan oleh siswa SMP, namun yang jelas dirinya mengaku menemukan tumpukan kemasan obat batuk Komix dan lem kayu cap kambing di beberapa SMP.

“Waktu ditemukan bungkus komix itu sudah bertumpuk-tumpuk. Tidak semua lama, ada juga bungkus yang baru. Kalau lama kan sudah mengering,” katanya kepada Wartawan di ruang kerjanya.

Temuannya tersebut membuatnya khawatir penggunaan Lem dan Komix tersebut menular hingga ke siswa, terutama siswa tingkat pendidikan dasar. Kekhawatirannya beralasan, karena sedikit banyak perilaku tidak terpuji “Ngelem” atau mengkonsumsi Komix berlebih akan mempengaruhi prestasi.

“Kita takut ada juga siswa, terutama yang dikelas 5 atau kelas 6 SD ikut-ikutan ngelem atau mengkonsumsi Komix. Yang dikhawatirkan bbisa mempengaruhi prestasi belajar mereka,” Kesahnya dengan mengungkapkan rasa kekhawatirannya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE