Bahasa Indonesia Berasal dari Pulau Penyengat

id Bahasa Indonesia, Berasal dari, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, saud

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Pulau Penyengat, pulau kecil yang berada diseberang Kota Tanjungpinang, merupakan tempat lahirnya bahasa Indonesia dan bahasa Melayulah yang menjadi akar bahasa persatuan, kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Abdul Malik.
 
"Yang dinamakan bahasa persatuan itu, bukanlah bahasa sembarangan. Sehingga memerlukan standarisasi bahasa, yang sudah lebih dulu dilakukan oleh Raja Ali Haji bersama para intelektualnya," kata Abdul Malik di Tanjungpianng, Senin.

Menurut Malik, Raja Ali Haji telah melakukan kodifikasi bahasa Melayu  sehingga dikenal luas seperti sekarang ini.

Malik yang juga budayawan dan penulis beberapa buku tentang Melayu tersebut mengaku, bukti kodifikasi atau pembinaan bahasa Melayu yang dilakukan Raja Ali Haji bersama para intelektualnya di Pulau Penyengat tampak dari beberapa buku karya Raja Ali Haji itu sendiri.

"Seperti Bustanul Katibin yang berisi tentang tata bahasa Melayu, Kitab Penyatuan Bahasa atau kamus. Kemudian diikuti oleh Haji Ibrahim yang  menulis buku tentang asal usul kata (etimologi). Raja Ali Kelana dengan karya berupa buku tentang bentuk kata (morfologi) dan makna kata (semantik). Serta karangan Abu Muhammad Adnan tentang pengajaran bahasa," papar Malik.

Selain itu, sambungnya, beragam surat dari Pakar Bahasa Belanda, Von De Wall kepada Raja Ali Haji juga ditemukan di pulau tersebut.

"Selain ditemukannya surat, Pemerintah Belanda pada waktu itu juga mengirim pakar bahasa Belanda seperti Von de Wall ke Penyengat menjumpai Raja Ali Haji untuk membuat kamus bahasa Belanda - Melayu dan Melayu Belanda serta tata bahasanya," paparnya.

Diikuti dengan datangnya H. C. Klinkert untuk memperbaiki bahasa Melayu Injil, lalu menurut Malik, Guru besar bahasa berkebangsaan Belanda, Ch. A. van Ophuijsen menyatakan bahasa Melayu yang baik itu dari Pulau Penyengat.

"Ch. A. van Ophuijsen mengatakan bahwa Bahasa Melayu yang paling baik dan benar itu berasal dari Penyengat dan Lingga," ucapnya dari beberapa tokoh Belanda yang datang ke Penyengat untuk mempelajari Bahasa Melayu.

Dukungan yang sama kata Malik, juga diungkapkan mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid yang mengatakan "Tanpa jasa Raja Ali Haji kita tidak akan mungkin jadi bangsa yang bersatu".

"Diperkuat lagi pada 2004 bahwa Raja Ali Haji dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional sebagai Bapak Bahasa Indonesia," tegasnya.

Malik mengakui bahwa, bahasa Melayu itu bermacam-macam, namun untuk bahasa Melayu tinggi atau bahasa Melayu yang digunakan menjadi bahasa Indonesia itu adalah bahasa Melayu yang telah dibakukan oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat.

"Hal ini membuktikan bahwa, Bahasa Melayu yang kini digunakan menjadi Bahasa Indonesia, merupakan Bahasa Melayu yang di bina oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat dan bukti-bukti terkait bahasa Melayu di Pulau Penyengat itu masih ada," kata Malik. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE