PKL Tanjungpinang Diberi Tempo Satu Pekan

id PKL Tanjungpinang, Diberi Tempo Satu, Pekan, Saud

PKL Tanjungpinang Diberi Tempo Satu Pekan

Pedagang kaki lima (PKL) melakukan registrasi menghadiri diskusi tentang rapat pengalihan lokasi berjualan disebabkan proyek taman Tepi Laut kembali dilanjutkan. (antarakepri.com/Saud MC)

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Proyek lanjutan kawasan taman Tepi Laut Kota Tanjungpinang yang akan dilaksanakan beberapa pekan kedepan, membuat para pedagang kaki Lima (PKL) yang berada di lokasi tersebut  bisa ditertibkan selama proses pengerjaan proyek.

"Kita masih memeberi tempo sekitar satu minggu lagi untuk para PKL tersebut berjualan di Tepi Laut, namun setelah nanti ada datang kendaraan proyek ke lokasi tersebut, para pedagang bisa diharapkan tertib," ucap Kakansatpol Kota Tanjungpinang, Irianto, Selasa, di depan para PKL Tepi Laut.

Sosialisasi penertiban tersebut dibahas antara Satpol PP, Dinas Tata Kota serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang bersama sejumlah Pedagang kaki Lima (PKL) di Perpustakaan Kota Tanjungpinang.

"Nanti dilakukan pemantauan seberapa banyak PKL dari Tepi Laut yang bisa masuk ke Melayu Square. Seandainya jumlah mereka terlalu banyak, kemungkinan sebagian akan diungsikan juga ke kawasan Rimba Jaya," papar Irianto.

Terlebih untuk saat ini, sambungnya, jumlah para pedagang tersebut semakin banyak dan berdasarkan data sebelumnya, jumlah mereka sebanyak 126 pedagang.

"Data para pedagang itu juga akan di cek ulang, karena data yang kita terima tidak sesuai dengan kenyataannya. Seperti, untuk satu orang memiliki lebih dari satu lokasi jualan, untuk itu kita akan menyesuaikan data dengan kenyataannya," kata Irianto.

Sementara itu, Ketua PKL Tepi Laut, Ilham Budiono menyatakan, bahwa kondisi tempat ia berjualan belakangan ini sudah tidak ramai lagi, bahkan untuk pendapatan kotor pada malam minggu hanya Rp100ribu.

"Bagaimana pendapatan kami untuk malam-malam yang lain," ucapnya dalam diskusi tersebut.

Terkait hal itu, PLT Dirut Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang, Yuswandi menambahkan, kawasan Tepi Laut sudah menjadi fasilitas umum yang ramai dikunjungi. Untuk itu buat sementara  pengalihan para PKL tersebut memiliki dua alternatif, di Melayu Square dan di kawasan Rimba Jaya.

"Kita sudah menyediakan tempat pemindahan semantara selama proses pengerjaan proyek berlangsung, yakni di Melayu Square, jika tidak memungkinkan, maka sebagian ditempatkan di Rimba Jaya," ucapnya.(Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE