291 Prajurit Marinir Mutasi ke Yonif-10/Setoko Batam

id Prajurit,Marinir,Mutasi,Yonif-10,Setoko,Batam,batalyon,infanteri

291 Prajurit Marinir Mutasi ke Yonif-10/Setoko Batam

Para marinir saat diberangkatkan ke Batam untuk bertugas di Yonif-10/Setoko Batam. (antarakepri.com)

Surabaya (Antara Kepri) - Sebanyak 291 prajurit marinir menjalani mutasi ke Batalyon Infanteri-10/Setoko, Batam, dengan pelepasan yang dipimpin Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang.

Penerangan Pasmar-1 dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Surabaya, Senin, melaporkan ratusan prajurit yang berangkat dengan menggunakan KRI Teluk Hading-538 itu, dilepas di dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya pada Minggu (7/9).

Ratusan prajurit itu berasal dari Brigif-1 Marinir, Menbanpur-1 Marinir, Menkav-1 Marinir, dan Menart-1 Marinir dengan pimpinan Kapten Marinir Novri G. Kaloh.

Dalam arahannya, Danpasmar-1 menyampaikan tugas yang akan dilaksanakan tersebut merupakan amanah dari seluruh rakyat Indonesia, yaitu menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Orang nomor satu di jajaran Pasmar-1 itu, juga berpesan kepada seluruh prajurit yang akan berangkat ke Yonif-10 Marinir agar selalu menjalin komunikasi dengan keluarga dan membentengi diri dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan masyarakat sekitar beserta aparat terkait (instansi TNI dan instansi pemerintah).

"Tingkatkan kepekaan dan tanggap terhadap aspirasi yang berkembang di wilayahnya masing-masing, serta menjaga keamanan personel dan material terutama penyimpanan senjata, amunisi, dan handak harus sesuai dengan prosedur yang berlaku," katanya.

Selain itu, katanya, mereka tidak melakukan tindakan serta perbuatan yang dapat meresahkan masyarakat dan selalu menjaga nama baik Korps Marinir, TNI AL, TNI, bangsa, dan negara.

Yonmarhanlan VII/Kupang telah bekerja sama dengan Basarnas untuk mengadakan latihan penanggulangan bencana alam guna meningkatkan profesionalisme prajurit dalam mengevakuasi dan penyelamatan korban bencana alam, apalagi Kupang memiliki medan alam yang ekstrem.

"Pelatihan dilaksanakan selama empat hari di daerah Amarasi Kabupaten Kupang, baik teori maupun praktik," kata Direktur Bina Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR, Marsekal Pertama TNI Suryadi Bambang Supriyadi, di Aula Basarnas Penfui Kupang (5/9). (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE