Natuna (Antara Kepri) - Dalam beberapa hari ini, wilayah Natuna di selimuti asap tebal yang merupakan kiriman dari pulau Kalimantan dan Sumatera. Walaupun demikian, belum mengganggu aktifitas warga.
"Ini merupakan asap kiriman dari daerah Sumatera dan Kalimantan. Hal ini sudah terjadi semenjak tanggal 15 September kemaren," ujar Staff Badan Meteorologi KlimaÂtologi dan Geofisika (BMKG) Ranai, Asrul, Rabu,
Menurut Asrul, asap kiriman di Natuna ini di sebabkan oleh pertemuan dari pergerakan dan pola angin bagian selatan menuju ke arah barat daya yang terjadi di daerah pulau sumatera. Kemudian dari arah selatan menuju arah timur tenggara yang berasal dari Kalimantan bagian Selatan.
"Wilayah Natuna ini merupakan daerah pertemuan arah angin dari selatan menuju arah barat daya yang terjadi di pulau Sumatera, dan Kalimantan dari arah angin selatan menuju timur tenggara." katanya.
Dia mengatakan, pantauan dari satelit Terra dan Aqua, titik api di Pulau Kalimantan bagian Selatan berjumlah 117 dan 13 ttik api di pulau Sumatera. Sedangkan di wilayah Natuna sendiri tidak ditemukan titik api.
"Hingga hari ini, dari pantauan satelit, ada sekitar 117 titik api aktif yang terdapat di pulau Kalimantan bagian selatan, dan 13 titik api di daerah Sumatera. Kabut asap ini akan hilang bila hujan turun," katanya.
Walau demikian, kata Asrul, hal ini belum mengganggu penarbangan dan aktifitas warga. Jarak pandang sekarang ini berkisar 3500 meter hingga 6000 meter.
"Walau belum menganggu aktifitas warga serta penerbangan, akan tetapi ada pengaruhnya. Terutama bagi penerbangan, kita harapkan agar berhati-hati, bisa saja hal yang tidak kita duga bisa terjadi yang di sebabkan oleh cuaca," ujarnya lagi.
Untuk kondisi cuaca, katanya, Natuna masih aman terutama bagi nelayan, dimana dalam kecepatan angiin di bawah 10 knot dan gelombang di bawah 1 meter.
"Untuk cuaca sama dengan hari sebelumnya, masih aman. Pasalnya, titik matahari berada tegak lurus di garis equator katulistiwa," pungkasnya. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Berita Terkait
PLN Batam dan Kejaksaan tandatangani MoU penanganan hukum
Jumat, 29 Maret 2024 16:31 Wib
BPBD Natuna: Sampai bulan Maret 2024 luas karhutla capai 424 hektare
Jumat, 29 Maret 2024 14:58 Wib
Danlanud RSA Natuna cek kesiapan bandara RSA jelang Lebaran Idul Fitri
Jumat, 29 Maret 2024 12:14 Wib
AS tak dukung perang baru Israel dan Hizbullah di Lebanon
Jumat, 29 Maret 2024 10:26 Wib
Dewan sekolah di Kanada gugat Meta dan TikTok
Jumat, 29 Maret 2024 5:20 Wib
Pemkab Natuna berikan bantuan kepada korban angin kencang
Kamis, 28 Maret 2024 16:48 Wib
KPK panggil keenam saksi penyidikan korupsi lahan Tol Trans Sumatra
Kamis, 28 Maret 2024 16:12 Wib
Polres Bintan keluarkan maklumat larangan untuk bakar hutan dan lahan
Kamis, 28 Maret 2024 12:38 Wib
Komentar