Metrologi Targetkan Setiap Pasar Miliki Timbangan Elektronik

Batam (Antara) - Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal Kota Batam Kepulauan Riau menargetkan setiap pasar tradisonal di kota itu memiliki alat timbang elektronik guna menjamin tepat ukur barang yang diperdagangkan.

"Target kami memang setiap pasar memiliki timbangan elektronik, sehingga masyarakat bisa mengecek sendiri apakah timbangan pedagang takarannya sudah benar," kata Kepala UPTD Metrologi Batam Ahmad Elfasih di Batam, Rabu.

Hingga kini UPTD baru memastikan dua pasar tradisional di Batam yang dilengkapi alat ukur elektronik, yaitu Pasar Sagulung dan Pasar Aviari.

Menurut dia, tidak mudah untuk memasang timbangan elektronik di seluruh pasar yang berlokasi di Batam, karena harus bekerja sama dengan pengelola pasar, sebagai pengawas alat ukur itu.

Ia mengatakan alat ukur elektronik di pasar dibutuhkan sebagai pembanding dari timbangan yang dimiliki pedagang.

"Dengan adanya alat itu, timbangan yang kurang bisa komplain atau melapor," kata dia.

Selama ini, pedagang di pasar trasidional kebanyakan masih menggunakan timbangan pegas. Hasil timbangannya pun kerap berbeda.

Menurut dia, selisih berat timbang bisa salah karena penggunaan alat ukur. Bukan hanya faktor kesengajaan pedagang.

"Bila ada konsumen yang menemukan timbangan tidak benar, laporkan kepada kami," kata dia.

Ia mengatakan timnya setiap bulan datang ke pasar-pasar untuk memastikan alat ukur yang digunakan pedagang telah sesuai.

"Setiap bulan kami memang turun ke pasar untuk melakukan tera alat timbangan. Dalam satu bulan bisa sampai lima kali, tergantung kondisinya," kata dia.

Selain pasar, UTTP Metrologi Legal juga memeriksakan meteran taksi (argometer), meteran air, KWh meter listrik, tanki ukur mobil, pompa ukur timbangan jembatan, timbangan pompa ukur dan lainnya.

"Sesuai aturan, usaha yang memiliki takaran wajib melakukan tera secara periode, jika tidak dikenakan sanksi sesuai Undang-undang 2 tahun 1981 tentang Metrologi. Ini penting, karena berkaitan juga dengan perlindungan konsumen," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto