Tanjungpinang (Antara Kepri) - PT Pelni (Persero) melakukan pembenahan kapal dan cabang perusahaan BUMN tersebut, di antaranya mewajibkan kebersihan bagi kapal pelni agar dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Indonesia.
"Kapal Pelni wajib bersih dan wangi artinya tidak ada lagi aroma yang tidak sedap dan sampah di dalam kapal, terutama toilet," kata GM PT Pelni cabang Tanjungpinang, Norkilamami, Rabu.
Dibagian kebersihan kapal tambahnya, Pelni menggunakan anak perusahaannya untuk 'cleaning service' yang khusus bertanggungjawab menjaga kebersihan
kapal.
Selain itu, Rapinda wilayah I bersama Dirut PT Pelni yang baru, Sulistyo Wimbo Hardjito di KM Kelud (23/9) 2014 kemarin, sambung Norkilamami juga membahas tentang peningkatan pelayanan, baik segi konsumsi sampai ke anti pungli dan penumpang gelap.
"Makanan untuk konsumsi penumpang sudah harus bagus dan lengkap seperti menu di hotel," ucapnya.
Untuk menanggulangi penumpang gelap, kata Norkilamami, sekarang pengantar penumpang tidak boleh ikut naik ke kapal. Karena ada batasan-batasan untuk ketertibannya.
"Sudah mulai menjurus ke sistem ketertiban Angkasa Pura," kata GM Pelni Cabang Tanjungpinang tersebut.
Menurutnya, jika hasil Rapinda wilayah I bersama Dirut PT Pelni itu tidak dilakukan maka kepala bagian pertanggungjawaban setiap point di atas kapal, akan diganti.
"Termasuk jika ada nahkoda kapal yang 'main-main' dengan harga kamar di kapal, karena tarif kamar sudah ditentukan sesuai dengan tujuan," tegasnya.
Capaian diberlakukannya aturan tersebut kata Norkilamami, pendapatan Pelni meningkat 25 persen di atas realisasi 2013 lalu, serta keluhan terhadap Pelni berkurang drastis.
Terkait harga tiket, Norkilamami mengatakan harga tiket masih merujuk pada kenaikan 20 persen pada (25/5) 2014 lalu.
"Karena selama 4 tahun, Pelni tidak pernah menaikan harga tiket, baru Mei 2014 itu saja, harga tiket naik 20persen dari harga pokok," ucapnya.
Mengenai kapasitas penumpang, ia mengatakan 200 persen dari kapasitas penumpang kapal masih dinyatakan layak.
Mengenai armada, Pelni Cabang Tanjungpinang, masih menggunakan KM Umsini, Sinabung dan Bukitraya untuk palayaran di Perairan Kepri.
"Dan Pelni masih menjangkau pulau-pulau yang kategori minim penumpang, seperti Midai dan Tarempa," katanya seraya menambahkan terkait Idul Adha, Pelni cabang Tanjungpinang, tidak melakukan penambahan armada.
"Karena berdasarkan pengalaman tahun lalu, lonjakan penumpang tidak tinggi pada Idul Adha. Berbeda dengan Idulfitri dan Natal yang jumlah penumpang sangat besar," paparnya. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Berita Terkait
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
Rahma daftar di Partai Demokrat untuk maju Pilkada Tanjungpinang
Selasa, 23 April 2024 7:33 Wib
Tiga kapal nelayan Natuna ditangkap di perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 13:44 Wib
Calon perseorangan Pilwako Tanjungpinang wajib didukung minimal 16.708 orang
Senin, 22 April 2024 8:12 Wib
58 orang tewas akibat kapal yang terbalik di Republik Afrika Tengah
Minggu, 21 April 2024 8:42 Wib
Ini tanggapan Pj Wali Kota Tanjungpinang terkait kasus hukumnya
Minggu, 21 April 2024 7:03 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang terancam penjara 8 tahun
Sabtu, 20 April 2024 6:17 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang jadi tersangka kasus dugaan pemalsuan surat tanah
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
Komentar