Situasi Kondusif Berbuah Pesatnya Investasi

id Situasi,Kondusif,Berbuah,Pesat,Investasi,hut,karimun,pembangunan

Situasi Kondusif Berbuah Pesatnya Investasi

Bupati Karimun Nurdin Basirun (antarakepri.com).

PERAYAAN Hari Ulang Tahun Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau yang ke-15 pada Minggu, 12 Oktober 2014, berlangsung sederhana dan memang tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

Rangkaian peringatan hari jadi kabupaten berjuluk "Negeri Berazam" itu hanya diisi upacara sederhana dilanjutkan acara syukuran di halaman kediaman dinas Bupati Karimun di Tanjung Balai Karimun dan tabligh akbar dengan menghadirkan penceramah dari Jakarta, Ustad Yusuf Mansyur.

Meski sangat sederhana, perayaan HUT Karimun ke-15 tetap memiliki arti momumental yang strategis bagi kelanjutan pembangunan dan pengembangan investasi kabupaten yang dipimpin Bupati Nurdin Basirun dan Wakil Bupati Aunur Rafiq.

Di usianya yang ke-15, Kabupaten Karimun diumpamakan seorang dara jelita yang sedang tumbuh dewasa, di tengah sejumlah tantangan dan hambatan namun pembangunan tetap menggeliat dengan penuh dinamika.

"Apa yang diraih dalam kurun 15 tahun tidak terlepas dari kerja keras semua pihak. Situasi kondusif yang diciptakan seluruh komponen masyarakat berbuah pesatnya pembangunan dan pertumbuhan investasi," kata Bupati Karimun Nurdin Basirun.

Nurdin Basirun, dalam paparannya pada acara syukuran itu mengatakan, selama kepemimpinannya bersama Aunur Rafiq, ia mengatakan senantiasa gencar dan gigih mengimbau seluruh komponen masyarakat agar menjaga iklim investasi tetap kondusif. Ia berpendapat situasi yang kondusif adalah kunci dan modal dasar dalam menggaet investor agar menanamkan modalnya di kabupaten itu.

Situasi yang cukup kondusif itu telah menunjukkan hasil yang positif dalam mendukung program pemerintah pusat yang telah menetapkan status Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas atau Free Trade Zzone (FTZ) di sebagian wilayah Pulau Karimun Besar sejak tahun 2009.

Kabupaten Karimun yang terdiri dari 249 pulau, 54 pulau berpenghuni dan 195 pulau belum berpenghuni, disahkan sebagai kabupaten berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 dengan jumlah penduduk berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) sampai akhir tahun  2013  berjumlah 282.475 jiwa.

Kabupaten Karimun terletak di antara  0035’ - 1010’ Lintang  Utara dan 103030’ – 1040 Bujur Timur dengan luas 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.524 dan perairan seluas 6.460 kilometer persegi, yang di sebelah utara berbatasan dengan Semenanjung Malaysia dan Singapura, di selatat dengan Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hulu, di sebelah timur dengan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Meranti dan Kecamatan Kuala Kampar Pelalawan dan di sebelah barat dengan Kota Batam.

Kabupaten ini semula terdiri dari 9 kecamatan dengan 32 desa dan 22 Kelurahan yang selanjutnya dimekarkan menjadi 12 kecamatan dengan 39 desa dan 32 kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan, Kelurahan dan Desa.

Kondisi geografis seperti itu, menurut Nurdin sangat strategis karena di samping berhadapan langsung dengan Malaysia dan Singapura yang hanya dipisahkan dengan Selat Malaka dan Selat Singapura yang sejak dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan internasional yang padat. Maka, daerah ini berada pada posisi segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Singapura (IMS-GT) dan segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Thailand (IMT-GT)  

"Dari letak geografis dan luasnya perairan laut Karimun yang berbatasan langsung dengan negara luar, Pemerintah Kabupaten Karimun bersama-sama masyarakat pesisir telah berupaya membangun dan menggali potensi-potensi yang ada wilayah pesisir tersebut," kata dia.

Dengan terbatasnya dana yang tersedia, maka Pemerintah Kabupaten Karimun, menurut dia belum dapat melaksanakan pembangunan secara optimal di kawasan pesisir termasuk pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
   
Kemajuan Pembangunan

Bupati Nurdin Basirun memaparkan bahwa kemajuan pembangunan cukup pesat meski dihadapkan pada sejumlah tantangan, hambatan serta keterbatasan pembiayaan.

"Kemajuan pembangunan tampak dari beberapa indikator makro pembangunan, antara lain pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat sejak 2006 hingga 2013 yang tumbuh rata-rata 6,54 persen per tahun," katanya.

Secara umum, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun juga meningkat dengan PDRB pada 2013 mencapai Rp6.109.176.490.000.

Ia juga menyebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga naik dengan rata-rata 0,36 poin per tahun, bahkan IPM pada 2013, mencapai 74,95, di atas rata-rata nasional, 73,81.

Kenaikan IPM dari tahun ke tahun terus didorong dengan melakukan berbagai upaya dan program, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.  

Sementara, angka kemiskinan dalam kurun tujuh tahun terakhir relatif rendah dan terus berkurang. Pada 2013, menurut dia angka kemiskinan sebesar 6,69 persen atau sebanyak 14.800 jiwa.

"Target kita menurunkan angka kemiskinan di bawah 7,5 persen pada 2015 sesuai target MDG's, dan kita bersyukur target itu sudah tercapai," ucapnya.

Kemajuan pembangunan dan investasi tersebut turut berdampak pada upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Ia memaparkan pada 2006, PAD yang diraih baru Rp35.511.100.000, namun pada 2014 meningkat cukup tinggi mencapai Rp270.504.314.805.

Peningkatan PAD yang cukup signifikan itu, menurut dia tergambar dalam APBD yang pada 2006 sebesar Rp411.914.121.706 meningkat tajam pada 2014 menjadi Rp1.224.829.024.399.

Pemkab Karimun, menurut Nurdin, terus berupaya membangun sarana infrastruktur untuk mendorong terus tumbuhnya pembangunan di semua sektor. Salah satu sarana infrastruktur yang telah dibangun adalah akses jalan aspal, hotmix, semen, timbunan tanah dan lapen sepanjang 383 kilometer.

Proyek strategis yang telah dan sedang dibangun, menurut dia adalah pembangunan jalan pesisir di Coastal Area Tanjung Balai Karimun yang diproyeksikan sebagai pusat perekonomian baru masyarakat.

Pemerintah daerah, kata dia lagi, terus berupaya melaksanakan program merangkai pulau atau konektivitas melalui pembangunan pelabuhan. Beberapa pelabuhan yang telah dibangun adalah Pelabuhan Kargo dan Roro Parit Rampak, Pelabuhan Roro Selat Beliah, Pelabuhan Boom Panjang, Pelabuhan Penumpang Tanjung Maqam Selat Beliah.

Nurdin juga mengungkapkan berbagai penghargaan yang diraih kabupaten berjuluk "Negeri Berazam", seperti Anugerah Pangripta Nusantara Utama, dan lainnya, termasuk pula predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemkab Karimun pada 2012 dan 2013.

"Karimun juga sukses sebagai tuan rumah, sekaligus juara umum STQ dan MTQ Provinsi Kepri, serta meraih tiga rekor Muri," ucapnya.

Selain mendengarkan paparan pembangunan dari Nurdin Basirun, perayaan HUT Karimun juga diwarnai dengan penandatangan nota kesepahaman bidang pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dengan PT Saipem Indonesia Cabang Karimun, perusahaan pertama dan terbesar asal Italia yang menanamkan modalnya di FTZ Karimun.

Perkembangan Investasi

Sejak ditetapkan sebagai kawasan FTZ, kondisi industri dan perdagangan serta investasi di Karimun terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2008 (sebelum FTZ) hanya terdapat 9 perusahaan, kemudian pada 2009 tumbuh sebanyak 29 perusahaan, tahun 2010 sebanyak 43 perusahaan, tahun 2011 sebanyak 54 perusahaan, tahun 2012 sebanyak 73 perusahaan, dan sampai akhir 2013 telah berkembang sebanyak 101 perusahaan.

Jika dirinci, maka perkembangan industri dan perdagangan di FTZ Karimun hingga 2013, antara lain,  perusahaan galangan kapal atau shipyard atau industri maritim tercatat sebanyak 6 perusahaan,  industri granit 11 perusahaan, usaha perdagangan 52 perusahaan, industri jasa 20 perusahaan, industri lain-lain 7 perusahaan, ketenagalistrikan 2 perusahaan,  perdagangan BBM dan gas 3 perusahaan.

Realisasi investasi juga meningkat, jika di tahun 2011 nilai investasi asing (PMA) di FTZ sebesar Rp.3.970.216.000.000, dan investasi dalam negeri (PMDN) Rp.2.904.082.000.000, maka di tahun 2012 mencapai Rp. 5.100.645.000.000 untuk PMA dan Rp.3.009.092.000.000 untuk PMDN.

Sedangkan pada tahun 2013, realisasi investasi tercatat sebesar Rp. 9.874.272.386.700, berasal dari PMA dan Rp 3.070.742.000000, berasal dari PMDN.

Sementara, untuk investor yang masuk daftar tunggu antara lain, CMC SE Pte Ltd, perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang industri pengolahan baja dan telah melakukan kunjungan awal, Murakami Hide Shipbuilding Co., Ltd asal Jepang yang bergerak di bidang shipyard dan juga sudah melakukan kunjungan awal dan Wealthwish International Group Ltd asal Swedia bergerak di bidang penyimpanan minyak atau Oil Storage dan meminta jawaban secara resmi.

Kemudian, perusahaan yang sedang dalam pengurusan izin di wilayah FTZ, yaitu PT. Samudra Lestari (galangan kapal) dengan nilai investasi Rp81 Miliar dan menyerap 400 tenaga kerja, PT Kinaka Shipyard dengan nilai investasi Rp150 miliar dengan 450 tenaga kerja, PT Mulya Realty Batindo (perusahaan properti yang akan membangun dormitori) dengan nilai investasi Rp5 miliar dan tenaga kerja 100 orang,  PT Usaha Griya Sejahtera (pariwisata) dengan investasi Rp1.500 Milyar dengan tenaga kerja 1.000 orang, PT Bukit Jantan (ketenagalistrikan) investasi Rp2 miliar dengan 200 tenaga kerja, PT Mitra Oxyndo Karimun (produksi oksigen) dengan investasi Rp2 miliar dan 25 tenaga kerja, PT Sandiko Samudra Perkasa (galangan kapal) investasi Rp1.000 miliar dengan 500 tenaga kerja.

Pembangunan Kawasan Industri di Kabupaten Karimun, menurut dia sangat penting dilakukan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan perindustrian yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi baik bagi daerah maupun pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Berkembangnya kegiatan ekonomi khususnya di bidang perdagangan, industri dan investasi juga telah memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun, tentunya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Saat ini terdapat dua investasi strategis di kawasan industri Kabupaten Karimun, investasi yang bergerak dalam bidang Fabrikasi Industri Perminyakan dan Jasa Penunjang Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam (Storage Oil) dengan nilai investasi, Yaitu : PT. Saipem Indonesia dengan nilai Investasi saat ini Rp. 1.487.585.363.500, PT. Oiltanking dengan nilai investasi saat ini Rp36.716.000.000.

Investasi strategis dari kedua perusahaan tersebut, adalah sebagai representasi atas dukungan investasi yang telah dilakukan Pemkab Karimun terhadap pengembangan kawasan industri, dimana dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun adalah berupa, penyediaan Kawasan Strategis Free Trade Zone (Free Export & Free Import), Kawasan Bebas Pajak Tambahan di Kawasan FTZ, ketersediaan lahan/ lokasi perusahaan, dukungan sarana prasarana infrastruktur, ketersediaan transportasi dan telekomunikasi, memberikan perlindungan/kepastian hukum dalam berinvestasi, pelayanan satu pintu (One Stop Service) berbagai jenis perizinan investasi.

Kado Istimewa

Nurdin mengatakan pertumbuhan pembangunan dan perkembangan investasi yang cukup pesat merupakan kado istimewa Hari Jadi Kabupaten Karimun yang ke-15.

"Kado ini dari kita dan untuk kita semua. Tanpa peran serta semua pihak sulit untuk mewujudkannya," katanya.

Selama dua periode menjabat Bupati didampingi Wakil Bupati Aunur Rafiq, Nurdin mengatakan telah terjalin sebuah hubungan yang sinergis di tengah dinamika politik yang cukup tinggi serta pola kerja yang juga penuh dengan serba kekurangan sebagai manusia biasa.

Sebagai bupati, ia mengatakan lebih banyak keluar mempromosikan potensi investasi di Kabupaten Karimun, sementara Aunur Rafiq lebih fokus pada penataan kinerja aparatur pemerintahan.

Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq menambahkan, peningkatan kinerja aparatur terus ditingkatkan karena berkaitan dengan pembangunan.

"Tanpa pelayanan prima, efektif dan efisien, investor tentu tidak akan datang," katanya.

Aunur Rafiq mengatakan, pola kerja yang dibangun semata dilakukan untuk menggesa terwujudnya Visi Kabupaten Karimun, yaitu "Terwujudnya Kabupaten Karimun yang Maju dan Berdaya Saing Berlandaskan Iman dan Takwa".

Untuk mewujudkan visi tersebut, tutur dia, maka program dari semua lini harus mengacu pada lima misi yaitu, pertama, peningkatan dan pemerataan ketersediaan infrastruktur daerah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelayanan masyarakat; kedua, Peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang berdayaguna berlandaskan iman dan takwa; ketiga, Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi yang terpadu dengan berbasis ekonomi kerakyatan; keempat, Maksimalisasi kualitas pelayanan publik; dan kelima, Pengelolaan sumberdaya kelautan dan pulau-pulau kecil secara terpadu dan berkelanjutan.

Kado lain yang dipersembahkan pada Hari Jadi Kabupaten Karimun ke-15, adalah peningkatan jalinan kerja sama dengan sejumlah pihak dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), antara lain kerja sama antara Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun, MoU bidang perekturan dan pelatihan tenaga kerja lokal antara Dinas Tenaga Kerja Karimun dengan PT Saipem Indonesia Karimun Branch, penyerahan sertifikat IOS 9001:2008 dari TUV Rheinland Indonesia-Jakarta untuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) yang diterima Bupati Karimun Nurdin Basirun, serta penyerahan beberapa bantuan dari kegiatan beberapa SKPD untuk masyarakat.

"Kami tegaskan bahwa, perkembangan pembangunan dan investasi yang telah diraih adalah buah dari kondisi yang kondusif. Segenap masyarakat yang heterogen di daerah perbatasan ini adalah aktor paling menentukan dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif itu," demikian Bupati Karimun Nurdin Basirun. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE