Natuna (Antara Kepri) - Sebagian besar perempuan di Natuna masih berkutat dengan aktivitas menangani urusan-urusan rumah tangga. Fakta ini dilihat dari peran perempuan yang hanya sekian persen dalam ranah publik yang ada di Kabupaten Natuna.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Natuna, Siti Asmah Harmain dalam Musyawarah ke III yang berlangsung di Natuna Hotel, Rabu (22/10).
"Perempuan Natuna harus mampu mengambil peran dalam mengisi pembangunan di daerah ini. Hal ini dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa 'kaum hawa' juga mampu menempati berbagai posisi yang selama ini lebih banyak di pegang oleh pria," ungkapnya.
Kiprah dan peran perempuan kata Hasmah, saat ini telah banyak melahirkan karya yang lebih baik, serta mampu mendukung adanya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Permasalahan mendasar yang terjadi selama ini, tambah Hasmah lagi, adalah tingkat partisipasi perempuan dalam pembangunan masih rendah, sehingga terjadi kesenjangan gender antara peran dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan dan status pria dan wanita sebagai mitra sejajar.
"Kesenjangan gender terjadi karena kurangnya akses dan kontrol dari kaum perempuan. Yang akhirnya kondisi sosial politik perempuan dinilai rendah, sehingga belum diperhitungkan sebagai sumber daya pembangunan yang potensial," katanya.
Melalui Musda ini kata Hasmah, ke depan peran serta dari perempuan, khususnya Natuna bisa lebih ditingkatkan dan bisa disejajarkan dengan para kaum laki-laki.
Sementara itu, Bupati Natuna Ilyas Sabli dalam sambutannya mengatakan keberhasilan dalam mewujudkan keadilan gender,secara langsung, akan berdampak pada peningkatan kapasitas perempuan pada keterwakilan perempuan di segala bidang pembangunan.
"Tantangan kita selama ini dalam pemberdayaan kaum perempuan adalah kurang optimalnya peran dan tugasnya di semua sendi-sendi pembangunan. Sebagaimana diketahui, jumlah pegawai perempuan masih sangat jauh dibandingkan pegawai laki-laki. Begitu pula posisi perempuan pada esselon III dan IV yang jumlahnya masih jauh tertinggal dibanding dengan laki-laki," jelasnya.
Menurut Ilyas Sabli, kebijakan Pemerintah Kabupaten Natuna dalam pencapaian pembangunan telah berkomitmen dengan memposisikan perempuan memiliki hak yang sama untuk berprestasi di lingkungan pemerintah daerah.
"Pemerintah Daerah Natuna siap memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kaum wanita untuk menempati posisi penting, baik di lingkungan pemerintahan, legislatif, bahkan menjadi kepala daerah. Perempuan saat ini adalah perempuan yang memiliki hak dan kewajiban sama dengan laki-laki." tuturnya.
Musyawarah III yang berlangsung sehari ini, mengusung tema "Tingkatkan Peran Serta Kemampuan Kaum Perempuan Menuju Natuna Sejahtera Merata dan Seimbang". Pesertanya berjumlah 100 orang yang terdiri dari gabungan semua organisasi wanita yang ada di Natuna. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
Bebatuan geosite di Natuna jadi sasaran vandalisme
Selasa, 23 April 2024 19:34 Wib
Komentar