BNPT Ajak Pemuda Tidak Mudah Percaya Internet

id BNPT,Pemuda,Percaya,batam,kepri,Internet,terorisme

Batam (Antara Kepri) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk tidak mudah percaya seluruh informasi yang ditawarkan di internet, karena tidak semuanya benar.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjend Pol Antam Novambar di Batam Kepulauan Riau, Senin, mengatakan informasi yang ada di dunia maya tidak selalu benar dan banyak yang dipelintir demi keuntungan pihak tertentu.

"Banyak dimanipulasi, dipelintir," kata dia.

Ia meminta anak muda Indonesia untuk menyaring semua informasi yang diterima agar tidak mudah terjerumus dalam gerakan terorisme.

Terorisme kini sudah menjalar ke penjuru daerah. BNPT menilai ada beberapa lokasi yang rawan masuknya paham terorisme, makanya anak muda harus memiliki bekal yang kuat agar tidak terbawa arus gerakan melawan hukum.

Meski begitu, ia menilai daerah-daerah di wilayah Provinsi Kepulauan Riau masih aman dari gerakan terorisme.

"Batam, Kepri aman," kata dia.

Padahal Kepri berbatasan dengan empat negara tetangga dan terdiri dari sekitar 2.700 pulau kecil, yang hanya 70 persen di antaranya tidak berpenghuni.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo mengatakan paham radikalisme yang saat ini berkembang di masyarakat telah sampai ke titik meresahkan, karena menghilangkan sifat mulia manusia untuk berbuat baik.

"Paham radikalisme sering kali menyakitkan orang lain bahkan melenyapkan nyawa dari orang lain. Paham seperti ini tidak hanya harus ditolak, tapi harus dilawan," kata Wakil Gubernur.

Paham radikalisme bertentangan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang merajut Indonesia tetap ada hingga saat ini.

"Sebab, tanpa Bhinneka Tunggal Ika, penyeragaman yang dilakukan oleh kelompok tertentu akan memunculkan kekerasan," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data penegakan hukum BNPT, selama tahun 2000 hingga 2014, sebanyak 950 orang terkait dengan tindak teroris di seluruh Indonesia.

Dari 950 orang itu, 96 di antaranya meninggal di Tempat Kejadian Perkara, 12 orang pelaku bom bunuh diri, tiga orang sudah dieksekusi mati, 74 orang dikembalikan, 19 orang dalam proses penyidikan, 17 orang proses sidang, 349 orang sudah divonis dan 380 orang sudah bebas. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE