Transaksi Solar di Batam Harus Nontunai

id Transaksi,Solar,Batam,Non,tunai

Batam (Antara Kepri) - PT Pertamina Persero mewajibkan seluruh transaksi pembelian solar bersubsidi untuk kendaraan darat di Kota Batam Kepulauan Riau dilakukan nontunai, menggunakan Kartu BBM mulai 1 September 2015.

"Tidak ada lagi transaksi cash solar bersubsidi mulai 1 November," kata Manajer Pemasaran Pertamina Wilayah Kepulauan Riau Aji Anom Purwosakti di Batam.

Ia mengatakan sesuai dengan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Batam, maka semua transaksi pembelian solar bersubsidi wajib menggunakan Kartu BBM (Fuel Card) yang sudah diujicobakan sejak sekitar sebulan yang lalu.

Kartu BBM merupakan alat pembayaran elektronik yang merupakan hasil kerja sama Pertamina Kepri dengan BRI.

Nominal rupiah isi Kartu BBM dapat diisi ulang sesuai kebutuhan masyarakat untuk membeli solar bersubsidi.

Selain sebagai alat pembayaran, Kartu BBM juga memuat sistem untuk memetakan, mencatat sekaligus mengurangi potensi penyalahgunaan pemakaian solar bersubsidi masyarakat.

Menurut Aji Anom, jumlah Kartu BBM yang beredar di masyarakat mencapai sekitar 9.000 lembar, atau sudah dimiliki lebih dari 90 persen total pengguna BBM bersubsidi yang mencapai lebih dari 9.400 unit kendaraan.

Seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Batam juga sudah dilengkapi dengan sistem pembayaran Kartu BBM.

"Dengan Fuel Card, kami bisa memonitor siapa yang beli, jumlahnya berapa," kata dia.

Sementara selama masa percobaan, ia mengatakan baru 10 persen transaksi pembelian solar yang menggunakan Kartu BBM, karena penerapannya masih ganda, boleh tunai, boleh nontunai.

"Masyarakat masih coba-coba saja, karena nelum diwajibkan sehingga pemakaian masih rendah," kata dia.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan untuk memastikan penggunaan Kartu BBM dan meniadakan transaksi tunai berjalan baik, Pertamina menyiapkan seorang petugas di setiap SPBU.

"Pertamina siapkan satu orang petugas tiap SPBU, sampai sepekan hingga dua pekan. Petugas itu untuk mengawasi, 'standbye'," kata dia.

Pemkot juga meminta Hiswana Migas melakukan pengawasan di setiap SPBU.

Ia mengatakan optimis program itu berjalan sesuai dengan harapan, menekan penyalahgunaan solar bersubsidi. Karena terbukti, sejak penerapan Kartu Survei (cikal-bakal Kartu BBM), jumlah pembelian BBM bersubsidi turun hingga 250 Kl per hari. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE