Asbisindo: Perbankan Syariah Optimis Bambang Brodjonegoro Menkeu

id Asbisindo,Perbankan,Syariah,Optimis,Bambang,Brodjonegoro,keuangan,menteri,Menkeu

Batam (Antara Kepri) - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) optimis perbankan syariah mampu tumbuh dan berkembang di bawah kepemimpinan Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

"Dengan kabinet baru, Bambang Brodjo sebagai Menteri Keuangan, perbankan syariah optimis," kata Sekretaris Jenderal Asbisindo Achmad K Permana di Batam Kepulauan Riau, Sabtu.

Menurut dia, latar belakang Bambang Brodjonegoro sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam mampu membangun dan mendorong perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Selain Bambang Brodjonegoro, rasa optimis pelaku perbankan syariah juga didorong oleh latar belakang Ketua Otoritas Jasa Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia yang juga memiliki sangkut paut pada ekonomi syariah.

Selain menjabat pimpinan OJK, Mulyaman D Hadad dan juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah. Sedangkan Agus Martowardoyo memiliki pengalaman di Bank Syariah Mandiri.

Meski optimis pemegang kebijakan perbankan akan mendukung pertumbuhan perbankan syariah, ia tetap berharap pemerintah memberikan insentif perbankan syariah yaitu pemotongan pajak.

Ia mengatakan sejatinya perbankan syariah yang berlandaskan pada bagi hasil menyerupai praktek bagi hasil pada saham. Namun, pajak yang dikenakan pada perbankan syariah terlalu tinggi, dan ia meminta agar persentase pajaknya dipotong, menyamai pajak untuk saham agar bisa merangsang pertumbuhan perbankan syariah.

Selain itu, ia juga mendorong agar pemerintah menyalurkan dana APBN melalui bank-bank syariah. Sebagai awal ia mengusulkan dana Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan disalurkan melalui bank-bank syariah.

"Kami tidak meminta keistimewaan lebih besar seperti yang terjadi di Pakistan, ini wajar tanpa mengurangi kualitas servis dan return," kata pria yang juga Direktur Permata Bank Syariah itu.

Di Pakistan, kata dia, pemerintah "memaksakan" seluruh kegiatan ekonomi menggunakan sistem perbankan syariah, berbanding terbalik dengan Indonesia, yaitu industri dan masyarakat yang mendorong pelaksanaan perbankan syariah. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE