Batam (Antara Kepri) - Gugus Keamanan Laut Armada Barat TNI AL mengindikasikan ada pihak asing berupaya merusak citra keamanan Selat Malaka dengan menebarkan isu dan tindak kejahatan di laut.
"Kondisi di Selat Malaka relatif aman, tapi ada indikasi upaya membuatnya tidak aman," kata Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro usai rapat koordinasi pihak-pihak terkait di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Dugaan itu muncul dari lima perompakan dan pencurian di Selat Malaka selama empat bulan terakhir.
"Ada upaya perompakan pemindahan dari kapal tanker. Itu dicurigai sebagai permainan, 'by design'. Kapal dirompak karena kerja sama di dalam," kata dia.
Kapal-kapal asing itu umumnya berbendera Thailand yang dirompak di Selat Malaka. Namun, tidak seperti perompakan pada umumnya, tidak ada permintaan tebusan dan lain-lain.
Kapal berhasil diselamatkan dan dibawa ke Thailand. Namun, saat TNI AL hendak mengetahui perkembangan kasus itu, pihak berwenang Negeri Gajah Putih menyebutkan kasus sudah selesai.
"Dalam empat bulan, ada lima kejadian dengan modus yang sama," kata dia.
Ia menduga semua kejahatan itu sengaja direkayasa sebagai upaya membuat citra Selat Malaka buruk, sehingga kapal-kapal asing menghindari pelayaran melalui Selat Malaka dan memilih jalur lain.
Padahal, menurut dia kondisi keamanan selat terpadat itu relatif aman. Jika pun ada kejahatan, skalanya kecil. "Hanya untuk cari makan," kata dia.
Guskamla Armabar mengumpulkan seluruh pihak terkait di laut untuk memastikan keamanan Selat Malaka.
"Ayo sama-sama memanfaatkan rasa aman," kata dia.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam Yusfa Hendri meminta aparat keamanan untuk memastikan keamanan di laut.
"Karena wisman di Batam umumnya datang melalui transportasi laut. Tanpa kepastian keamanan, mereka akan takut datang ke Batam," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Lanud RSA jalin kerja sama dengan Pemkab Natuna tangani kekeringan
Jumat, 19 April 2024 11:20 Wib
Gunung Ruang meletus, TNI AL kerahkan KRI Kakap kirimkan bantuan
Kamis, 18 April 2024 16:07 Wib
Kapal asing terbakar di perairan Bintan
Rabu, 17 April 2024 20:07 Wib
Polri gali makam korban dugaan pembunuhan oleh oknum TNI di Sumbar
Rabu, 17 April 2024 12:48 Wib
Prajurit TNI AU di perbatasan Natuna mengevakuasi pasien dari kapal
Senin, 15 April 2024 20:21 Wib
Kapolda Papua Barat: Anggota Polri jangan bikin gerakan tambahan di Sorong
Senin, 15 April 2024 12:48 Wib
TNI dan Polri minta maaf kepada masyarakat atas bentrok di Sorong Papua Barat
Senin, 15 April 2024 11:10 Wib
TNI AU sediakan pesawat gratis untuk prajurit AU yang kembali ke perbatasan
Senin, 15 April 2024 8:48 Wib
Komentar