Karimun (Antara Kepri) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, belum mencabut status "kejadian luar biasa" demam berdarah dengue meski jumlah warga yang terserang penyakit itu selama November 2014 berkurang dibandingkan Oktober.
"Tingginya curah hujan yang berpotensi bagi berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti, vektor penularan DBD menjadi salah satu pertimbangan untuk tetap memberlakukan status kejadian luar biasa (KLB)," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun Sensissiana di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Sensissiana mengatakan, jumlah warga yang terserang DBD selama November turun dibandingkan Oktober, namun tidak menutup kemungkinan akan kembali naik menyusul tingginya curah hujan.
"Kami belum putuskan sampai kapan status KLB diberlakukan, bisa saja sampai musim hujan berakhir atau hingga akhir tahun," kata dia.
Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Karimun Rachmadi menjelaskan, jumlah kasus DBD selama November sebanyak 17, turun drastis dibandingkan Oktober yang mencapai 45 kasus.
"Memang turun, tapi kami tetap khawatir kembali meningkat karena saat ini musim hujan dengan curah yang cukup tinggi," katanya.
Lebih lanjut Rachmadi memerinci, jumlah kasus DBD sejak Januari 2014 tercatat sebanyak 370 kasus. Jika dirinci sejak status KLB diberlakukan, maka jumlah kasus DBD pada Mei 16, Juni 34, Juli 58, Agustus 59, September 117, Oktober 45 dan November 17 kasus.
Kasus DBD per kecamatan, tutur dia, DBD di Kecamatan Karimun sebanyak 143 kasus, Meral 92, Meral Barat 20, Tebing 78, Kundur 29, Moro 1, Kundur Barat 3, Kundur Utara 2 dan Kecamatan Durai 2 kasus.
"Dari 370 kasus itu, 8 orang meninggal dunia. Satu di antaranya meninggal dunia bulan ini, yaitu wanita berusia 50 tahun," kata dia.
Ia menuturkan, tingkat penularan DBD tertinggi terjadi di Pulau Karimun yang terdiri atas empat kecamatan, Karimun, Meral, Tebing dan Meral Barat.
Menurut dia, serangan DBD meningkat sehingga ditetapkan sebagai KLB, dipengaruhi faktor rendahnya kesadaran warga untuk memberantas sarang nyamuk dan melaksanakan gerakan 3M Plus, Menguras, Mengubur dan Menutup tempat-tempat yang dapat menampung air hujan.
"Kelurahan Sei Lakam Barat dan Sei Lakam Kecamatan Karimun merupakan kawasan yang paling tinggi penularan DBD," kata dia.
Ia mengimbau warga agar proaktif membersihkan lingkungan serta melaksanakan gerakan 3M untuk mencegah tumbuhnya jentik menjadi nyamuk dewasa.
"Kuras air seminggu sekali, dan tabur bubuk abate pada bak-bak mandi," kata dia.
Berdasarkan data Dinkes Karimun, serangan DBD selama 2014 meningkat tajam dibandingkan 2013 yang hanya 84 kasus, 2012 sebanyak 76 kasus dan 2011 tercatat 117 kasus. (Antara)
Editor: Nusarina Yuliastuti
Berita Terkait
Dinkes Batam pastikan pelayanan kesehatan saat momen lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 15:09 Wib
Tim penyidik KPK cegah Windy Idol ke luar negeri
Rabu, 27 Maret 2024 16:55 Wib
Ganjar pilih berada di luar pemerintahan
Selasa, 26 Maret 2024 14:30 Wib
PT Timah siapkan 700 kuota mudik gratis ke Babel dan Kepri
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Mobil Sehat PT Timah beri layanan kesehatan di daerah pelosok Babel dan Kepri
Selasa, 26 Maret 2024 10:15 Wib
BPJS Kesehatan Tanjungpinang bayar klaim Rp360 miliar pada 2023
Kamis, 21 Maret 2024 16:59 Wib
Libur Lebaran, BPJS Kesehatan Tanjungpinang pastikan peserta bisa berobat gunakan KTP
Kamis, 21 Maret 2024 13:47 Wib
Menlu AS tiba di Arab Saudi untuk hadiri pembicaraan mengenai gencatan senjata Gaza
Kamis, 21 Maret 2024 9:58 Wib
Komentar