Penerjun Payung Atraksi Patkor Kastima Tewas

id Penerjun,Payung,Atraksi,Patkor,malaysia,karimun,Kastima,patroli,bea,cukai,kastam,Tewas

Penerjun Payung Atraksi Patkor Kastima Tewas

Sejumlah pegawai Bea Cukai mengheningkan cipta berdoa sebelum jenazah Baharuddin diberangkatkan ke Batam menggunakan kapal patroli BC 15041 di dermaga Ketapang BC Kepri, di Meral, Karimun, Selasa (25/11) sore. (antarakepri.com/Rusdianto)

Karimun (Antara Kepri) - Seorang penerjun, Baharuddin meninggal dunia usai terjun payung penutupan Patroli Koordinasi Kastam Indonesia-Malaysia (Patkor Kastima) XX 2014 yang digelar Bea Cukai Kepulauan Riau di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Selasa.

Baharuddin (52 tahun) meninggal dunia setelah sempat mendapatkan pertolongan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Karimun, sekitar pukul 13.00 WIB.

Penerjun yang juga pegawai Bea dan Cukai Jakarta itu, pingsan setelah mendarat di perairan depan dermaga Ketapang Kanwil BC Kepri, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun sekitar pukul 10.45 WIB.

Beberapa petugas Bea Cukai yang memantau kegiatan dan kebetulan berada di lokasi mendaratnya Baharuddin, langsung memberikan pertolongan serta membawanya ke darat untuk selanjutnya dilarikan ke RSUD Karimun.

"Dia sempat sadar, tapi pingsan lagi dan langsung kita bawa ke rumah sakit. Dan sekitar pukul 12.45 WIB, kami dapat berita kondisinya sudah mengalami perubahan. Namun, 15 menit kemudian dapat kabar beliau sudah meninggal dunia," kata Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil Ditjen Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau R Evy Suhartantyo di Kanwil BC Kepri.

Menurut Evy, tim dokter menyarankan agar Baharuddin dirujuk ke Batam karena peralatan bantuan pernafasan kurang memadai, namun karena kondisinya kurang memungkinkan maka dia sementara tetap menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Evy juga mengatakan, Baharuddin merupakan salah satu penerjun senior berkualifikasi internasional yang dimiliki Bea Cukai. Ia menjelaskan pria asal Bekasi itu terjun dan landing dengan sempurna.

"Atraksi terjun payung diikuti 9 penerjun gabungan dengan tiga 'round' (putaran). Ia terjun pada 'round' terakhir dan sudah dituntaskannya dengan baik. Bahkan tadi ia mendapat aplus karena mendarat dengan keakurasian yang cukup bagus," ucapnya.

Mengenai hasil diagnosa tim medis RSUD, Evy mengatakan Baharuddin meninggal dunia akibat penyumbatan saluran pernafasan.

Ia menegaskan tidak ada kecelakaan dalam atraksi terjun payung dan seluruh penerjun sudah mengikuti cek kesehatan.

"Kami berduka karena kehilangan seorang rekan, sahabat dan senior. Beliau sakit pada saluran pernafasan," katanya.

"Tidak ada kecelakaan," kata dia menegaskan.

Sementara itu, tim medis RSUD Karimun menyatakan almarhum meninggal akibat gagal pernafasan berat, namun belum bisa dipastikan apakah almarhum mengidap penyakit tertentu karena belum ada keterangan dari pihak keluarga.

Jenazah Baharuddin yang sempat disemayamkan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Karimun diberangkatkan dari dermaga Ketapang menuju Batam dengann kapal patroli BC 15041, Selasa sore.

Sebelum diberangkatkan ke Batam dan selanjutnya diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Hang Nadim pukul 19.00 WIB, segenap pegawai Bea Cukai, termasuk Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai Khusus Kepri Hari Budi Wicaksono memberikan penghormatan dan doa mengiringi kepergian almarhum. (Antara)

Editor: Eddy Sujatmiko

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE