Karimun (Antara Kepri) - Patroli bersama Bea Cukai Indonesia-Malaysia bernama Patroli Koordinasi Kastam Indonesia-Malaysia 20A dan 20B/2014 resmi ditutup di Kantor Wilayah Ditjen Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Selasa.
Patkor Kastima 20A dan 20B yang diselenggarakan 10 September - 25 November 2014 ditutup Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Muhammad Sigit dan Pengarah Kastam Diraja Malaysia Datok Khazali bin H Ahmad.
Direktur P2 Ditjen Bea Cukai Muhammad Sigit mengatakan, Operasi Patkor Kastima merupakan bentuk kerja sama bilateral kedua negara dalam mencegah dan memberantas tindak pidana penyelundupan.
Ia menuturkan jalinan kerja sama pemberantasan penyelundupan antara Ditjen Bea Cukai dengan Kastam Diraja Malaysia sudah berlangsung sejak lama.
"Kerja sama itu merupakan bentuk hubungan baik dalam memberantas tindak pidana kepabeanan sesuai yurisdiksi masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan, patroli bersama digelar di sepanjang Selat Malaka yang sejak dahulu menjadi salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. Kemudian di Selat Singapura, Selat Johor yang kerap dijadikan perairan lintasan kapal-kapal penyelundup.
"Kami berharap Patkor Kastima memberikan kontribusi penting bagi negara," kata dia.
Selama operasi tersebut digelar, petugas patroli Ditjen Bea Cukai telah menindakan sejumlah kapal penyelundupan, antara lain KM Segar Jaya memuat rokok dan barang campuran kawasan perdagangan bebas/free trade zone (FTZ) Batam yang ditangkap di perairan Tanjungbatu, Karimun, 13 September 2014. KM Riska Jaya mengangkut barang elektronik dan sembako juga dari FTZ Batam tujuan Dumai, ditangkap pada 14 September 2014. KM Abadi Jaya I mengangkut bawang merah dari Port Klang Malaysia tujuan Tanjungbalai Asahan di perairan Rantau Panjang juga pada 14 September 2014.
Selanjutnya, KM Lumba-lumba juga mengangkut rokok FTZ Batam tujuan Tanjunguban, Bintan dan satu kapal motor tanpa nama membawa penumpang yang menyelundupkan sabu-sabu 3.141 gram pada 19 September 2014.
Pengarah Kastam Diraja Malaysia Datok Khazali bin H Ahmad, dalam kesempatan yang sama mengatakan, Patkor Kastima merupakan kerja sama yang perlu diteruskan untuk mendorong terwujudnya iklim yang kondusif di perairan perbatasan, khususnya untuk menekan tindak pidana penyelundupan.
"Manfaat Patkor Kastima sangat besar bagi kedua belah pihak. Kami juga telah melakukan penindakan terhadap kapal-kapal penyelundup selama operasi ini berlangsung," ucapnya.
Penutupan Patkor Kastima dilakukan dengan satu upacara diikuti aparat bea cukai kedua negara, serta dimeriahkan atraksi terjun payung sembilan penerjun gabungan.
Patkor Kastima XX 2014 sebelumnya dibuka Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono di Pangkalan Marin Kampung Acheh, Lumut, Malaysia, pada 10 September 2014. (Antara)
Editor: Nusarina Yuliastuti
Berita Terkait
Kepri dapat rekor MURI untuk Kebaya Labuh dan kue Tepung Gomak
Sabtu, 20 April 2024 7:04 Wib
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
Komentar