Serikat Pekerja Minta Maaf kepada Warga Batam

id Serikat,Pekerja,Warga,Batam,unjuk,rasa,mogok,umk,upah,minimum

Batam (Antara) - Serikat Pekerja meminta maaf kepada warga Batam Kepulauan Riau atas aksi mogok massal yang menyebabkan kemacetan dan kerusakan pohon di beberapa ruas jalan pada Rabu.

"Sebelumnya, kami mohon maaf, jika ada masyarakat yang merasa terganggu aksi yang kami lakukan hari ini," kata koordinator Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Kota Batam Ali Amran usai pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Kepri.

Ia mengharapkan pengertian warga Batam, karena aksi yang dilakukan pada hari itu merupakan upaya buruh untuk kesejahteraan seluruh warga.

Pekerja juga sebenarnya tidak menginginkan terjadinya lumpuh total pada industri akibat mogok massal yang dilakukan ribuan pekerja. Apalagi aksi itu berujung pada banyak aktivitas warga yang ikut lumpuh.

"Sebetulnya kami tidak menginginkan itu, tapi kenyataannya itu yang terjadi. Tapi inilah bentuk mosi tidak percaya kami, kekecewaan kami," kata dia.

Ribuan pekerja melakukan mogok kerja menuntut pemerintah merevisi nilai Upah Minimum Kota yang ditetapkan Gubernur Rp2,86 juta menjadi di atas Rp3 juta.

Selain mogok, pekerja juga menutup beberapa ruas jalan dan merusak pohon-pohon di bahu jalan.

Aksi dilakukan hampir di seluruh kawasan industri di kota itu seperti di Mukakuning, Tanjunguncang dan Batuaji.

Warga kota, Alfian mengatakan kecewa dengan aksi buruh yang menyebabkan jalan-jalan macet dan kotor.

"Aksi pekerja sudah tidak simpatik lagi. Arogan," kata Alfian yang berprofesi sebagai pengemudi taksi.

Ia juga menilai tuntutan pekerja UMK di atas Rp3 juta tidak rasional dan berimplikasi pada kenaikkan harga bahan pokok.

Menurut dia, kenaikan UMK hanya dirasakan pekerja di industri. Padahal ada banyak juga warga Batam yang tidak bekerja di industri.

"Contohnyalah kami ini, tarif taksi tidak bisa naik gara-gara UMK, tapi harga-harga sudah naik semua. Hidup kami semakin terjepit. Pekerja pun tidak bisa jadi kaya gara-gara UMK naik, karena harga sudah naik duluan," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE