DPRD Natuna Minta PLN Atasi Krisis Listrik

id DPRD,Natuna,PLN,Krisis,Listrik

Natuna (Antara Kepri) - Ketua DPRD Natuna Yusripandi meminta agar PLN tidak sekadar mengumbar janji kepada masyarakat, tetapi mencarikan solusi untuk menghentikan krisis listrik di wilayah setempat.

"Yang kita harapkan PLN Rayon Ranai sesegera mungkin mengganti mesin yang rusak. Hanya itu salah satu solusinya," ungkap Yusripandi di gedung DPRD Natuna, Kamis.

Dalam audiensi antara Pemerintah Daerah Natuna dengan PLN Rayon Ranai di kantor bupati di Bukit Arai kemarin, kata Yusripandi, krisis listrik di Natuna bakal terjadi hingga 2015.

"PLN Rayon Ranai hanya memperbaiki mesin yang tersedia dan menambah daya pembangkit. Sedangkan untuk menjamin listrik normal diperkirakan pada Maret 2015," katanya.

Untuk itu, ujar dia, pihak PLN pusat melalui Rayon Ranai, agar mengaktifkan mesin pembangkit MFO (Marine Fuel Oil-PLTD) yang ada di Pering, Ranai. Sedangkan rencana pemerintah daerah untuk mensubsidi listrik pun dianggap tidak efektif.

"Kalau mesin di Pering diaktifkan, krisis listrik yang terjadi saat ini bisa sedikit teratasi. Sedangkan subsidi oleh pemerintah tidak efektif, sebab dalam jangka waktu setahun, bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp100 miliar, hal ini akan berdampak terhadap APBD Natuna," jelasnya.

Ia mengharapkan pemerintah daerah selayaknya segera membangun pembangkit listrik hemat energi serta tidak menghabiskan anggaran besar, salah satunya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

Apa yang diutarakan legislator ini, sejalan dengan usulan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau seperti diutarakan oleh Sektetaris Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepri Muhammad Darwin di Batam, Minggu lalu.

Menurut Darwin, PT Perusahaan Listrik Negara untuk beralih menggunakan bahan bakar CNG (Compressed natural gas, CNG) khususnya untuk wilayah Natuna karena lebih murah dan efisien.
 
"Menggunakan CNG, itu lebih murah dan efisien dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar minyak, gas dan batu bara, CNG lebih memungkinkan di Natuna, karena lokasinya yang jauh di utara Indonesia dan kebutuhan listriknya yang belum besar. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE