Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau optimistis industri perikanan di Perairan Natuna melonjak setelah Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerapkan berbagai langkah meminimalkan pencurian ikan dan meningkatkan produksi nelayan.
"Kami optimistis industri perikanan di Natuna akan maju. Ini angin segar bagi industri perikanan," kata Gubernur Kepri Muhammad Sani di Batam Kepri.
Ia mengakui selama ini nelayan Kepri selalu dibayang-bayangi pencurian ikan, sehingga hasil yang didapatkan pun tidak maksimal. Padahal potensi ikan tangkap di perairan Natuna sangat besar.
Dalam beberapa kali kunjungan ke Natuna, Gubernur mengatakan melihat sendiri berbagai peluang usaha yang mungkin diciptakan dari usaha budi daya dan tangkap ikan.
"Kami bercita-cita memajukan industri perikanan di Natuna, tapi kendalanya laut tidak bersahabat, banyak 'illegal fishing'," kata dia.
Dan sekarang, setelah pemerintah menerapkan berbagai kebijakan menekan pencurian ikan, Gubernur mengatakan tantangan yang harus dihadapi selanjutnya adalah membuat mendekatkan arus modal ke nelayan.
Ia pun meminta pihak perbankan untuk membantu nelayan dalam mendapatkan modal pengembangan usaha.
Sementara itu, mengenai kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan meminta seluruh nelayan di kota itu tidak khawatir dengan aksi balas dendam yang mungkin dilakukan nelayan asing.
"Saya tahu betul, nelayan kita tidak usah khawatir dengan penenggelaman kapal itu. Memang ada kemungkinan kapal nelayan terbawa angin dan gelombang hingga sampai ke perairan Malaysia atau Singapura, namun jika hal itu tidak disengaja sehingga tidak perlu ditakutkan," katanya.
Wali Kota optimistis bahwa hubungan baik antara Indonesia, terutama Pemkot Batam dengan pemerintah Singapura dan Malaysia mampu melindungi para nelayan dari hukuman yang berat, karena melintasi perairan asing.
Menurut dia, Singapura bukan negara yang mengandalkan pada tangkapan ikan, sehingga tidak akan berlebihan menanggapi nelayan Indonesia yang tersasar.
Demikian juga Malaysia, kata Wali Kota meyakinkan, tidak akan ada masalah dengan nelayan yang terbawa arus. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
Kemenag Kepri layani sebanyak 9.130 calon haji di Asrama Haji Batam
Kamis, 25 April 2024 16:40 Wib
Kementerian ESDM tetapkan 15 situs di Natuna sebagai warisan geologi
Kamis, 25 April 2024 15:26 Wib
KNTI minta pemerintah pusat sikapi serius penahanan nelayan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 14:21 Wib
Polres Bintan-Kepri tangkap seorang pria penanam pohon ganja di kebun
Kamis, 25 April 2024 13:31 Wib
Pemprov Kepri upayakan pembebasan nelayan Natuna yang ditahan di Malaysia
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Komentar