Pengunjung Snow City tidak Terpengaruh Kurs Rupiah

id pengunjung,snow,city,tidak,terpengaruh,kurs,rupiah

Pengunjung Snow City tidak Terpengaruh Kurs Rupiah

Beberapa patung es bernuansa Natal musim salju menyemarakkan ruang Snow City Singapore. (Foto/Jo Seng Bie)

Batam (Antara Kepri) - Pengelola Snow City Singapore (SCS) menyatakan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Singapura tidak berpengaruh negatif pada dominasi wisatawan asing dari Indonesia ke wahana rekreasi salju dalam gedung satu-satunya di Negeri Singa itu.
       
Manajer SCS Norazani bin Shaiddin ketika menerima kunjungan 16 wartawan dari Batam, Kepulauan Riau, Senin, mengatakan bahwa wiswan golongan menengah atas menjadi pangsa pasar utama sehingga turis asal Indonesia pun tidak terdampak dolar Singapura yang menguat terhadap rupiah.
       
Nilai tukar rupiah pada lima tahun lalu masih sekitar Rp6.500-Rp7.000 per satu dolar Singapura, tetapi cenderung terus melemah, dan kurs tengah pada 15 Desember 2014 berada pada posisi Rp9.650.
       
Dalam delapan bulan tahun kelender 2014-2015, SCS telah dikunjungi lebih dari 100 ribu wisman, dan 65 persen di antaranya orang Indonesia, kata Norazani bersama pejabat teras Singapore Science Centre (SSC) Michael Yan.
      
"Target kami 150 ribu kunjungan wisman pada tahun ini, tentu saja kami tetap mengandalkan wisman asal Indonesia yang setiap tahun terbanyak bahkan sejak SCS dibuka tahun 2000," kata Norazani.
       
Ia mengajak wartawan ke dalam gedung SCS yang bersebelahan dengan gedung SSC, Kids Stop, dan Omni Theater di Jurong East.
       
Gedung Kota Salju Singapura itu bersuhu 10 derajat Celsius, tempat wisatawan berseluncuran di padang salju berkemiringan 60 derajat. Ruang dalam di bagian depannya disemarakkan dengan ornamen perayaan Natal seperti beberapa patung dinosaurus, manusia salju, beruang putih, kijang dan kereta salju,
  
"Tidak harus pergi jauh-jauh kei negeri bermusim 'winter', sebab  salju di SCS tersedia setiap hari," ujarnya.
       
Manejemen SCS terus berbenah untuk meningkatkan sajian tempatnya sebagai pusat rekreasi dan edukasi nonformal.
       
Sekarang ini, ujar Norazani, sedang dipersiapkan agar Juni 2015 Kota Salju Singapura bertemakan Eskimo, dan antara lain dengan pengadaan sarana seluncuran untuk golongan kanak-kanak.
       
"Lantai dua sedang kami siapkan untuk pembangunan tematik Eskimo, dan pengerjaannya segera ditenderkan," kata dia.
       
Pengunjung SCS selain bermain salju, dipandu membuat es krim, berfoto di depan aneka patung es, kelak juga disuguhi peralatan interaktif agar lebih mengenal letak Kutub Utara dan Kutub Selatan.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE