BPOM Koordinasi Awasi Kosmetik Ilegal di Kepri

id BPOM,obat,Koordinasi,batam,Kosmetik,Ilegal.Kepri

Batam (Antara Kepri) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Mangkanan (BPOM) Kepulauan Riau Setiamurni mengatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga termasuk Pemerintah Provinsi Kepri mengantisipasi maraknya kosmetik ilegal masuk khususnya kawasan perdagangan bebas Batam, Bintan, Karimun.

"Kami telah bertemu dengan Gubernur Kepri Muhammad Sani, BC, Dinkes, Kepolisian. Kami berkooordinasi untuk mengantisipasi masuknya produk luar secara ilegal di Kepri, khususnya Batam yang merupakan kawasan bebas," Kata kepala BPOM Kepri Setiamurni di Batam, Jumat.

Wilayah Kepri, khususnya Batam yang merupakan daerah perdagangan bebas dan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura sering kali dimanfaatkan jaringan penyelundup produk impor ilegal termasuk kosmetik dan makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Gubernur (Muhamad Sani) dan pimpinan instansi lain di Kepri menyambut positif atas keinginan BPOM untuk bersinergi dalam pengawasan obat dan mangkanan yang peredarannya tidak memiliki izin diwilayah Kepri," kata dia.

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan barang-barang dengan kandungan berbahaya beredar luas ditengah-tengah masyarakat sehingga untuk mengawasinya butuh kerja sama berbagai instansi.

"Dengan koordinasi, kami harapkan setiap penindakan oleh BPOM atas temuan barang ilegal bisa didukung semua instansi. Sehingga kerjanya akan lebih maksimal," kata Setiamurni.

Setiamurni mengimbau agar masyarakat selalu teliti dan waspda terharap maraknya barang-barang impor ilegal tanpa izin edar BPOM, mengandung bahan berbahaya yang bisa membahayakan jika dikonsumsi.

"Muara dari semua itu kan pada masyarakat, jika masyarakat teliti dan tidak mau membeli secara otomatis barang-barang tersebut tidak beredar di Kepri," kata dia.

BPOM kata dia, akan terus melakukan pengawasan dan razia untuk mengurangi kemungkinan beredarnya produk ilegal dan membahayakan di Kepri.

Setiamurni merupakan Kepala BPOM Kepri baru yang menggantikan I Gusti Ayu Adi Arya Patni yang pindah tugas ke Yogyakarta. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE