Pemprov Kepri Menanti Program Tol Laut Presiden

id Pemprov,Kepri,Program,Tol,Laut,Presiden,pelabuhan

Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus menanti program Tol Laut yang menjadi unggulan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, untuk menanggulangi masalah konektivitas di provinsi yang terdiri dari 2.408 pulau itu.

"Kami terus menunggu program Tol Laut, karena Kepri cocok sekali," kata Gubernur Kepri Muhammad Sani di Batam Kepri, Rabu.

Pemprov Kepri juga siap mendukung pelaksanaan program itu.

Sejak dulu, jauh sebelum Presiden menggadangkan program Tol Laut, Pemprov Kepri sudah berupaya membangun konektivitas antarpulau dengan pengerjaan pelabuhan di pulau-pulau berpenghuni.

Pemprov Kepri juga berupaya mencari alur-alur pelayaran baru untuk memperpendek jarak tempuh transportasi antarpulau. Satu di antaranya adalah alur pelayaran Batam-Lingga dengan membuka pelabuhan di sekitar Pulau Galang. Jika sebelumnya pelayaran Batam-Lingga harus transit di Tanjungpinang, maka diharapkan bisa langsung ke Lingga dan mempercepat waktu pelayaran hingga lima jam.

Mengenai penghapusan penerbangan biaya murah oleh Kementerian Perhubungan, Gubernur mengatakan itu tidak akan membuat masalah baru dalam konektivitas di Kepri.

"Keputusan pemerintah, satu sisi penerbangan murah ditiadakan, tol laut dipercepat, jadi ada alternatif," kata dia.

Penghapusan penerbangan murah juga tidak akan terlalu mempengaruhi kedatangan wisatawan domestik ke Kepri.

"Yang datang itu karena uangnya berlebih, bukan orang susah. Dulu zaman saya kecil, hanya ada Tampo Mas, orang berjubel," kata Gubernur.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri Muramis mengatakan ide Tol Laut oleh Presiden Joko Widodo cocok diterapkan di Kepri. Mengingat provinsi muda itu terdiri dari ratusan pulau kecil yang menjorok hingga Laut China Selatan.

Program Tol Laut dipercaya dapat membuka akses masyarakat yang tinggal di pulau-pulau, baik akses orang maupun distribusi barang. Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan harga barang kebutuhan masyarakat. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE