BC Karimun Gagalkan Penyelundupan Minyak Mentah

id BC,Karimun,Penyelundupan,Minyak,Mentah,crude,oil,power,bea,cukai,kepri,batam

BC Karimun Gagalkan Penyelundupan Minyak Mentah

Kapal tanker MT L Power lego jangkar di perairan Tanjung Balai Karimun, Kamis (22/1) setelah ditangkap kapal patroli BC 15034 di perairan Takong Hiu Kecil, Jumat (16/1). (antarakepri.com/Istimewa)

Karimun (Antara Kepri) - Aparat Bea Cukai Tanjung Balai Karimun menggagalkan penyelundupan 600.000 liter minyak mentah atau "light crude oil" yang diangkut kapal tanker MT L Power yang nilainya ditaksir sekitar Rp5 miliar.

Kapal tanker MT L Power ditangkap kapal patroli BC 15034 di sekitar perairan Takong Hiu Kecil, Kabupaten Karimun, Jumat (16/1) sekitar pukul 14.30 WIB, kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Tanjung Balai Karimun, Abien Prastowidodo, Kamis.

Abien dalam keterangan persnya di Kantor BC Kepri di Meral, Karimun menjelaskan, kapal patroli BC 15034 melihat gelagat mencurigakan dari kapal tanker tersebut, saat dikejar kapal tersebut berbelook menuju arah utara atau menuju perairan West Outer Port Limit (OPL) yang termasuk perairan Malaysia.

"BC 15034 melakukan pengejaran terus menerus dan berhasil ditegah di sekitar perairan Takong Hiu. Saat diperiksa, nakhoda ZK tidak dapat memperlihatkan satu dokumen pun, baik dokumen muatan maupun dokumen pelayaran," ucapnya.

Berdasarkan pengakuan nakhoda ZK, kapal itu mengangkut 600.000 liter minyak mentah dengan nilainya ditaksir Rp5 miliar dengan asumsi 80 dolar Amerika per barel.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kepri) Raden Evy Suhartantyo menuturkan, minyak mentah sesuai pengakuan kru kapal dimuat di Tanjung Keling, masuk perairan West OPL atau sudah berada di perairan Malaysia.

"Tapi kita belum dapat memastikan apakah minyak mentah tersebut berasal dari Malaysia, atau penyelundupan impor. Karena, selama ini kita belum pernah mengungkap penyelundupan minyak mentah dari luar negeri, tapi hanya penyelundupan ekspor," ucapnya.

Evy mengatakan, penyelundupan minyak mentah tidak hanya berdampak pada kerugian keuangan negara, tetapi dapat berdampak buruk bagi perekonomian dan perdagangan minyak dalam negeri.

"Kapal, muatan beserta nakhoda dan kru kapal sudah berada di dermaga Ketapang Kanwil BC Kepri. Penanganan selanjutnya kita serahkan ke bidang penyidikan dan penanganan barang hasil penindakan," tambah Evy Suhartantyo. (Antara)

Editor: Adi Lazuardi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE