KM Lawit Gagal Gantikan Perintis

id KM Lawit, Gaga, Gantikan Perintis

Tanjungpinang (Antara Kepri)- Permintaan DPRD Kepri menjadikan KM Lawit sebagai alternatif angkutan laut menggantikan posisi 4 kapal perintis di perairan Kepri menemui jalan buntu, karena tiket  kapal yang dikelola PT Pelni tersebut telah terjual habis.

"Permasalahannya itu, tiket KM Lawit sudah lebih dulu terjual habis, di Tanjungpinang, Bintan dan Surabaya," kata Ketua komisi III DPRD Kepri, Saproni.

Termasuk permintaan dewan untuk merubah rute pelayaran Lawit yang membuat permintaan tersebut tidak bisa terwujud.

"Lagi pula saat ini KM Lawit dalam kondisi dok," tegasnya.

Menghindari terjadinya kekecewaan pada semua pihak, dewan mempersilahkan kapal Pelni tersebut untuk beraktivitas sebagaimana mestinya dan tetap mengangkut penumpang yang telah memiliki tiketnya.

​Sama halnya dengan permintaan Sekretaris Komisi III DPRD Kepri, Sofyan Samsir kepada Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, agar mengizinkan KM Lawit merubah rute pelayaran.

" Dari Pontianak - Serasan - Midai - Ranai - Tarempa - Letung - Kijang kita minta kalau bisa diubah menjadi rute baru Kijang - Letung - Tarempa - Ranai - Midai - Serasan - Pontianak, seperti halnya kapal milik PT Pelni yang selama ini melayani rute di Kepri yakni KM Bukit Raya," katanya.

Mengingat, Desember lalu, keempat Perintis milik negara yakni KM Sabuk Nusantara 30 dan KM Gunung Bintan, KM Sabuk Nusantara 39 dan KM Tri Gas berhenti beroperasi lantaran tender yang belum tuntas.

"Seperti yang disampaikan KSOP Kijang dan Tanjungpinang di depan Komisi III DPRD Kepri (15/1), bahwa diperkirakan operasional Perintis baru dapat dilaksanakan paling cepat 23 Januari 2015.

Mengakibatkan, arus barang dan penumpang dari dan ke Tanjungpinang - Natuna - Anambas terganggu. Bahkan, beberapa kecamatan di Natuna seperti Midai, Serasan, Kecamatan Subi, Kecamatan Pulau Laut mulai terjadi kelangkaan sembako. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE