Laskar Melayu Prihatin Kemiskinan di Kawasan Industri

id Laskar,Melayu,lmb,Prihatin,Kemiskinan,Kawasan,meral,karimun,rehab,Industri

Karimun (Antara Kepri) - Ketua DPD Laskar Melayu Bersatu Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Datuk Panglima Azman Zainal mengaku prihatin adanya warga miskin berdampingan dengan perusahaan besar di Meral Barat yang merupakan kawasan industri berstatus kawasan perdagangan bebas.

"Sangat miris sebuah gubuk reot dihuni warga miskin berdiri tidak jauh dari perusahaan sebesar PT Karimun Sembawang Shipyard dan PT Oiltanking. PT Sembawang sudah beroperasi puluhan tahun, sedangkan PT Oiltanking perusahaan besar yang baru menginvestasikan modalnya," kata dia di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Azman Zainal bersama beberapa wartawan pada Senin (2/2) melihat langsung kondisi rumah tersebut, yang dihuni Sulaiman (62 tahun) beserta istrinya, Nurani (64).

Ukuran rumahnya sekitar 3x5 meter dengan lantai beralas tikar bersentuhan langsung dengan tanah. Atapnya sebagian dari terpal bekas dan sebagiannya dari daun rumbia.

Sementara itu, ruang tengah dan dapur menyatu dan tidak ada bedanya. Dinding maupun atapnya bocor di sana-sini sehingga kalau hujan penghuninya kena rembesan air. Sedangkan di sekeliling gubuk itu tumbuh rumput ilalang.

Kondisi rumah seperti itu, menurut dia, rawan timbulnya penyakit karena sarana mandi cuci dan kakus yang buruk. Dan lebih memprihatinkan, rumahnya itu semula dihuni tiga kepala keluarga, yaitu ditambah dua anaknya yang sudah menikah namun satu dari anaknya sudah pindah ke rumah lain.

"Bisa dibayangkan bagaimana kondisi mereka tinggal dengan rumah sebesar itu, walaupun sebagian anak, cucu dan cicitnya itu sudah tinggal di tempat lain," katanya seraya mengatakan Sulaiman memiliki dua anak yang sudah berkeluarga yang sebelumnya tinggal di rumah itu, serta 30 cucu dan 4 cicit.

Seharusnya pihak perusahaan, menurut dia, sensitif melihat persoalan sosial di sekelilingnya, apalagi jarak gubuk tersebut tidak sampai 150 meter dari lokasi PT Oiltanking.

"'Kan ada Program CSR atau program tanggung jawab sosial perusahaan yang bisa digunakan untuk merehab rumah mereka, atau menggantinya dengan bangunan baru," kata dia.

Gubuk Sulaiman berada di kawasan industri, di Kecamatan Meral Barat juga berdiri perusahaan granit PT MGU, PT Karimun Granite dan PT Kawasan Dinamika Harmonitama yang masih termasuk di wilayah Kecamatan Meral Barat.

"Kalau setiap perusahaan yang beroperasi di Meral Barat menyumbangkan dana, kami yakin rumah itu bisa direhab, atau diganti dengan yang lebih layak," katanya.

Ia juga menyayangkan sikap pemerintah daerah yang terlalu kaku dalam melaksanakan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni yang tidak memasukkan gubuk itu dalam program yang bergulir sejak tiga tahun lalu tersebut.

"Jangan terlalu kaku, kalau persoalannya status kepemilikan tanah. Maka pemerintah daerah harus berupaya membebaskannya atau mencarikan lahan yang baru, jangan gara-gara prosedur yang kaku rumah tersebut tidak direhab, inikan memprihatinkan ketika pemerintah daerah mengklaim pertumbuhan investasi cukup pesat," ujarnya.

Gubuk Sulaiman, kata dia lagi, merupakan satu contoh tidak tepat sasarannya program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

"Lokasi rumah itu masih satu pulau dengan Kantor Bupati Karimun, rumah dinas bupati dan perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi di kawasan perdagangan bebas. Bagaimana pula dengan di pulau-pulau, mungkin akan lebih banyak lagi rumah-rumah seperti itu," ucap Azman Zainal.

Sementara itu, Sulaiman mengatakan gubuk tersebut dibangun sejak 1997.  Sulaiman mengatakan tidak mampu merehabnya karena penghasilannya sangat minim.

"Biasanya saya jadi nelayan, tapi karena sampan bocor sekarang saya mengumpulkan batu-batu granit yang tercecer dari truk di pinggiran jalan di PT Karimun Granite," kata dia.

Ia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan sampan dari Dinas Perikanan dan Kelautan. "Dulu saya dijanjikan akan mendapatkan bantuan sampan, tapi sampai sekarang tidak pernah ada," ucapnya. (Antara)

Editor: Sri Muryono

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE