Batam (Antara Kepri) - Muhammad Sidik (61), seorang paserta BPJS Kesehatan ditolak saat berobat ke Rumah Sakit Awal Bros Batam dengan alasan tidak tersedia kamar bagi pasien meski sudah mendapat rujukan dari BPJS Kabupaten Karimun.
"Bapak saya sakit jantung. Kami sudah mengurus rujukan, dan dari BPJS Karimun dirujuk ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam. Namun sampai di Batam, ternyata pihak manajemen menolak dengan alasan tidak ada kamar," kata Zawiyah yang merupakan anak kandung penderita di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, pertama datang ke rumah sakit pada 3 Februari sesuai dengan rujukan yang diberikan. Sebelum sampai rumah sakit Zawiyah menyatakan sudah menghubungi dokter bersangkutan agar bisa segera ditangani.
Namun, sampai rumah sakit ayahnya yang hendak pasang ring untuk jantungnya ditolak manajemen dengan alasan kamar untuk pasien tidak ada yang kosong.
Manajemen, kata dia, menyarankan agar bapak kami yang menjadi peserta BPJS kelas dua pulang dan kembali lagi pada hari berikutnya.
"Hari berikutnya (4/2) kami kembali. Namun, manajamen rumah sakit kembali menolak. Alasanya kamar belum ada yang kosong," kata dia.
Ia mengatakan, pihak BPJS Karimun juga tidak bisa dihubungi atas kejadian tersebut.
"Apakah karna kami ini pakai BPJS harus diperlakukan seperti ini? Pihak BPJS seolah-olah mempermainkan kami. Pihak rumah sakit juga, katanya kamar penuh namun setelah kami cek banyak sekali yang kosong," kata Zawiyah.
Zawiyah mengatakan, jika memang peserta BPJS tidak bisa dilayani harusnya pemerintah tidak usah membuat program yang katanya untuk mempermudah masyarakatnya berobat.
"Selain bapak saya ini, mertua saya juga mengalami sakit sama. Sesuai jadwal harusnya pemasangan ring pada 10 Februari nanti. Jangan-jangan kedua orang tua kami akan bernasip sama. Dimana rasa sosial rumah sakit? Kami juga membayar iuran tiap bulan. Bukanya gratis," kata dia dengan nada kesal.
Ia sempat melayangkan surat pemberitahuan pada Polres Karimun dan Pemkab Karimun atas rencanaya menggelar unjukrasa di halaman BPJS Karimun pada 8 Februari saat Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan berkunjung.
"Namun informasinya Wapres batal hadir. Kami belum tahu lagi harus bagaimana. Sebagai warga negara kami merasa dipermaikan dan dipersulit untuk berobat," kata Zawiyah.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Pemkot Batam targetkan memfasilitasi 200 sertifikasi halal produk UMKM
Senin, 22 April 2024 16:12 Wib
Konsumsi BBM di Kepri naik 47 persen pada Idul Fitri
Minggu, 21 April 2024 8:01 Wib
734 jamaah calon haji Batam lunasi Bipih
Sabtu, 20 April 2024 18:56 Wib
Keberangkatan 1.324 calon haji Kepri dibagi dalam tiga kloter
Sabtu, 20 April 2024 16:18 Wib
Komentar