Legislator: Kepri Seharusnya Bangun Tempat Pelelangan Ikan

id Legislator,Kepri,dprd,seminar,umrah,antara,Bangun,Tempat,Pelelangan,Ikan,kelautan,kemaritiman

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kepulauan Riau sebagai provinsi berkarakter maritim seharusnya dilengkapi dengan tempat pelelangan ikan sehingga pemerintah dapat memperoleh penghasilan asli daerah dari sektor kelautan, kata anggota DPRD Kepri Ing Iskandarsyah.

"Kehadiran tempat pelelangan ikan (TPI) berpotensi menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor kelautan. Karena itu, kami memandang sangat penting sekali dibuatkan TPI di provinsi ini," kata Iskandarsyah selaku pembicara dalam seminar kemaritiman di aula SMK 3 Tanjungpinang, Sabtu.

Seminar itu digelar UMRAH Press dan LKBN Antara guna meningkatkan kepedulian pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk melestarikan dan mengelola potensi kemaritiman secara baik. 

Di hadapan sekitar 200 orang nelayan, mahasiswa dan pelajar yang mengikuti seminar  bertema Kemaritiman dan Kesejahteraan Rakyat: Menjaga dan Melestarikan Ekosistem di Perairan Kepri Untuk Kepentingan Sekarang dan Masa yang Akan Datang", Iskandar menjelaskan, TPI merupakan salah satu strategi dalam mengelola potensi perikanan. 

Konsep pengembangan maritim seharusnya sudah mulai masuk dalam perencanaan-perencanaan berskala besar, mengingat luar biasanya potensi kemaritiman Provinsi Kepri yang 96 persen wilayahnya adalah lautani. 

"Kita selama ini hanya mengurusi yang kecil-kecil misalnya budi daya ikan. Padahal, pengadaan TPI sangat mendesak untuk provinsi maritim seperti Kepri," kata Iskandar, alumnus Universitas Rotterdam, Belanda. 

Karena itulah, dia meminta agar Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Perhubungan Provinsi Kepri mulai mendesain rencana pembagunan TPI.

Dia juga memberikan analisis, bahwa nelayan di Kepri secara antropologi dan sosiologi, bertipe nelayan tangkap, bukan nelayan  budi daya.

Karena itu, pendekatan pemerintah harus memosisikan nelayan Kepri secara tepat.

"Nelayan kita tak mau dan kurang telaten mengurus budi daya ikan. Itu yang menyebabkan program budi daya perikanan di Kepri kurang berhasil," paparnya. 

Salah satu upaya mendukung kemajuan nelayan tangkap di Kepri, bisa dengan membangun TPI, yang bisa membuat nelayan langsung menjual hasil tangkapannya tanpa melalui jalur tauke-tauke ikan.

Hal ini diharapkan bisa mendongkrak kesejahteraan nelayan di kawasan ini.

Hal senada juga disampaikan  Kepala Bidang Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri  Dr Eddiwan yang menjadi pembicara lainnya dalam seminar ini.

Dia membenarkan bahwa data potensi perikanan di Kepri selama ini memang hanya sebatas menjangkau penangkapan ikan di pesisir saja, tidak sampai menjangkau kawasan di tengah laut.

Hal ini disebabkan karena banyak sekali transaksi perdagangan ikan di tengah laut yang tidak terdata. Hal ini akan berbeda bila Kepri sudah memiliki TPI sebagai prasarana seluruh aktivitas perdagangan ikan bisa didata dan hal ini berdampak pada peningkatan PAD dari sektor perikanan.

"Sebenarnya sejak beberapa tahun lalu, kita sudah mulai merencanakan pembangunan TPI. Di Kota Tanjungpinang, kendala yang kita hadapi adalah tidak tersedianya lahan untuk pembangunannya. Sedangkan di Natuna dan Anambas, rencana pembangunan terganjal oleh persoalan pengadaan lahan yang dianggap bermasalah," kata Eddiwan.

Narasumber lainnya, Chandra Jo, yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) UMRAH mengatakan pelestarian laut juga harus dijaga agar ekosistem dapat berkembang.

Direktur UMRAH Press Trisno Aji Putra dalam sambutannya ketika membuka acara mengatakan, bahwa saat ini perlu dilakukan sejumlah terobosan besar untuk memberdayakan potensi maritim yang dimiliki oleh Kepri.

Sebagai bagian dari komunitas maritim, UMRAH Press akan terus berkomitmen menggelar seminar-seminar kemaritiman dalam upaya untuk menumbuhkan kesadaran dan sekaligus kajian-kajian ilmiah.

"Kami berharap kajian-kajian ini nantinya bisa dipublikasikan dalam bentuk buku, jurnal ilmiah, atau majalah, sehingga bisa menjadi bagian dari arus besar kebangkitan kejayaan dunia maritim di Provinsi Kepri," kata Trisno. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE