Anggota Kadin Batam Membengkak Jelang Musyawarah Kota

id Anggota,Kadin,Batam,Membengkak,Musyawarah,Kota

Batam (Antara Kepri) - Jumlah anggota Kadin Kota Batam membengkak dari 1.062 menjadi 2.039 orang menjelang musyawarah kota (muskot) pada 26 Februari 2015 sehingga menimbulkan kecurigaan adanya kecurangan untuk memenangkan salah satu calon.

"Indikasinya seperti untuk memenangkan salah satu calon. Namun, meskipun ada kecurangan, saya tetap akan maju. Kalaupun kalah, akan terhormat," kata Calon Ketua Kadin Batam Paulus Amat Tantoso di Polda Kepri, Kota Batam, Senin.

Meski sempat terdengar informasi Amat akan melaporkan dugaan kecurangan tersebut, namun ia membantah kedatanganya untuk melaporkan hal tersebut kepada Polda Kepri.

"Kami hanya silaturahmi saja. Tidak ada kaitanya dengan itu. Meskipun ada indikasi, namun saya tetap akan maju," kata dia setelah keluar dari ruang Kasubdit I (Bidang Industri Perdagangan dan Investasi/Indaksi) Ditreskrimsus Polda Kepri.

Berdasarkan daftar pada 16 Februari, kata dia, jumlah peserta yang terdaftar baru 982 perusahaan, belum termasuk 80 anggota Kadin (total 1.062). Namun hanya dalam kurun waktu dua hari saja (17-18 Februari), jumlah perusahaan menjadi 2.039 perusahaan.

"Ini jelas tidak wajar, indikasinya ada upaya calon lain menambah anggota agar menjadi pemenang," kata dia.

Agar pemilihan berjalan lancar dan suasana kondusif, Amat meminta Ketua Karateker Kadin Kota Batam, Marianus Simare-Mare dan Ketua Panitia Muskota Hetdin Manurung agar transparan mengenai jumlah anggota yang memiliki hak suara.

"Saya minta agar nama-nama perusahaan anggota Kadin Batam itu disampaikan secara transparan. Jangan sampai yang memiliki hak pilih merupakan perusahaan-perusahaan yang tidak diketahui calon peserta Musyawarah Kota (Mukot)," kata Amat.

Mukot Kadin Batam 2015 akan diikuti tiga calon ketua yaitu Abdul Razak, Paulus Amat Tantoso dan Jadi Rajagukguk.

Jadi Rajaguguk sempat mengatakan konsisten untuk maju sampai akhir namun tidak merasa saling bersaing dengan calon lain.

"Kami konsisten maju sampai akhir. Tapi tidak melihat kami saling berhadap-hadapan, tapi harus tetap bersama dan sejajar demi Kadin," kata Jadi.

Sementara Abdul Razak sebelumnya mengatakan pencalonannya berasal dari dorongan pengusaha-pengusaha agar dirinya siap maju dengan bekal organisasi di Kadin sejak 2001. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE