BI: Raskin Diganti e-Money Picu Inflasi

id BI,bank,Raskin,Diganti,elektronik,beras,miskin,batam,kepri,Money,Picu,Inflasi

Batam (Antara Kepri) - Bank Indonesia menilai penggantian program penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) menjadi pemberian uang elektronik (e-money) kepada masyarakat justru akan menimbulkan inflasi, khususnya kenaikan harga beras.

"Karena kalau diberikan e-money, belum tentu untuk beli beras Bulog, melainkan beli ke pasar, tekanan harga di pasar meningkat," kata Kepala Bank Indonesia Kepulauan Riau Guti Raizal Eka Putra di Batam, Kamis.

Masyarakat yang biasa mendapatkan beras miskin (Raskin) dengan harga yang dikendalikan pemerintah, menjadi bebas menentukan membeli beras mana pun dengan e-money. Sehingga pemerintah menjadi kehilangan kuasa untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok itu.

Selain itu, pemberian e-money sebagai pengganti Raskin juga memungkinkan masyarakat untuk membeli kebutuhan yang lain, bukan beras.

Meski begitu, ia mengatakan setuju dengan pengalihan Raskin ke uang elektronik bila pemerintah ikut mengontrol penggunaan mata uang itu.

"Bila e-money hanya bisa digunakan di Bulog," kata dia.

Menurut dia, sejatinya peralihan dari penyaluran Raskin menjadi e-money demi meningkatkan penggunakan uang non tunai oleh masyarakat.

"Untuk mendorong agar masyarakat semakin dekat dengan perbankan," kata dia.

Gusti mengatakan dibandingkan memberikan uang tunai langsung ke masyarakat, memang lebih baik jika menggunakan e-money.

Menurut dia, uang tunai akan cepat habis di tangan masyarakat untuk membeli berbagai kebutuhan yang perlu dan tidak perlu. Berbeda dengan uang elektronik, masyarakat akan lebih selektif menggunakan uang itu.

"Dengan e-money tidak akan langsung habis, akan digunakan untuk yang perlu-perlu saja," kata dia.

Mengenai pasokan beras di Kota Batam yang dikelola Perum Bulog, Gusti memastikan masih menyukupi kebutuhan masyarakat selama 2,5 bulan ke depan.

Berdasarkan rapat Tim Pengendali Inflasi Kota Batam, ia mengatakan Pemkot dan Bulog sepakat untuk menyalurkan Raskin sampai Maret 2015, demi membantu meredam gejolak kenaikan harga beras di beberapa daerah produsen. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE