Bulog: Penyaluran Raskin di Batam-Karimun Lancar

id Bulog,Penyaluran,Raskin,Batam,Karimun,Lancar,beras,miskin

Batam (Antara Kepri) - Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Batam, menyatakan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) kepada rumah tangga sasaran di Kota Batam dan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama Januari-Februari 2015 berjalan lancar.

"Selama dua bulan ini semua berjalan lancar. Hampir semua distribusi sesuai dengan jadwal sehingga tidak ada keterlambatan," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Batam, Pengadilan Lubis di Batam, Kamis.

Untuk Batam pada dua bulan pertama 2015, sudah disalurkan sekitar 983.835 kilogram beras untuk warga yang tercatat sebagai rumah tangga sasaran (RTS) Program Raskin.

"Di Batam semua lancar, sudah sebanyak 98 persen didistribusikan langsung ke RTS," katanya.

Kepala Seksi Layanan Publik Bulog Subdivre Batam, Ngaspan mengatakan untuk wilayah Kabupaten Karimun saat ini juga masih dalam tahap pendistribusian.

"Setiap bulan Perum Bulog mengirimkan sebanyak 128.685 kilogram untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 8.579 RTS warga miskin Kabupaten Karimun," kata dia.

Bulog Subdivre Batam, kata dia, membawahi wilayah Kota Batam dan Kabupaten Karimun.

Ia mengatakan untuk Batam dan Karimun tidak ada kenaikan harga beras seperti daerah-daerah lain.

Sebelumnya Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan Bulog mulai Selasa (24/2/2015) meningkatkan distribusi raskin sebesar 300.000 ton dalam upaya menekan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.

"Masalah yang sekarang ini terjadi kenaikan harga beras karena Bulog tak optimal menyalurkan raskin karena masalah administrasi. Saya perintahkan Bulog mulai besok tingkatkan (distribusi) raskin," kata Jusuf Kalla kepada pers di Kantor Wapres Jakarta.

Hal tersebut disampaikan usai memimpin rapat soal ketahanan pangan yang antara lain dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo serta Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat.

Wapres menilai kenaikan harga beras lebih disebabkan berkurangnya pasokan dan berkurangnya pasokan karena jumlah raskin yang seharusnya didistribusikan Bulog 500.000 ton ternyata hanya didistribusikan 140.000 ton.

Kalla mengatakan akibat tidak optimalnya distribusi raskin maka harga beras di sejumlah daerah mengalami kenaikan karena sangat berpengaruh terhadap pasokan.

"Jika raskin didistribusikan maka bisa memenuhi 10 persen dari total konsumsi beras nasional," kata Wapres. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE