Gubernur Kepri Kecewa terhadap Kinerja PLN

id Gubernur,Kepri,Kecewa,Kinerja,listrik,tanjungpinang,padam,PLN

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani merasa kecewa terhadap kinerja PT PLN karena sejak Sabtu pekan lalu terjadi pemadaman listrik selama berjam-jam di Kota Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepri.

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa, Sani pun mengatakan tidak dapat berkata apa-apa lagi.

"Saya sudah turun gunung mengurusi masalah listrik, tetapi masih saja alirannya padam. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi," katanya.

Sani mengatakan Pemerintah Kepri tidak memiliki wewenang dalam sektor kelistrikan. Pemerintah hanya bisa mendesak PLN untuk meningkatkan kinerjanya, karena listrik merupakan kebutuhan penting.

"Saya sudah bolak-balik rapat dengan manajemen PLN mulai dari tingkat daerah sampai pusat untuk mencari solusi agar listrik tidak padam, tetapi yang terjadi seperti ini," ujarnya.

Beberapa hari lalu dia juga mengeluhkan permasalahan itu kepada Komisi VII DPR yang melakukan reses ke Tanjungpinang. Saat rapat dengan Komisi VII DPR, Sani menegaskan tidak diberikan wewenang untuk menangani permasalahan listrik, padahal masyarakat mengeluh karena listrik sering padam dan di berbagai kawasan pesisir belum mendapat penerangan.

"Saya berharap PLN dapat menyelesaikan permasalahan listrik ini, dengan melakukan penambahan daya sebelum masa jabatan saya berakhir (19 Agustus 2015)," katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk bersabar. Sani mengetahui listrik padam sejak beberapa hari lalu secara bergiliran setelah membaca berita di media massa.

PT PLN memiliki niat untuk menambah daya dengab berbagai cara, seperti interkoneksi dari Batam ke Pulau Bintan. Pulau Bintan akan mendapat daya 55 MW.

"Orang saja kadang sakit, tidak selalu sehat. Mudah-mudahan permasalahan listrik ini cepat selesai," katanya.

Sementara itu Manajer PT PLN Kepri, kecuali Batam, Mahjudin mengatakan "blackout" pada Sabtu pekan lalu terjadi karena kerusakan mesin PLTU.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim kami sedang memperbaiki mesin tersebut," ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE