Hanura Kepri: Soerya Harus Persiapkan Alternatif Pendampingnya

id Hanura,Kepri,Soerya,golkar,pdip,Alternatif Pendamping,gubernur,pemilihan,pilkada

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menegaskan Soerya Respationo yang diusung sebagai Calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) harus mempersiapkan figur alternatif yang mendampinginya bila Ansar Ahmad dijegal Partai Golkar.

"Kalau sekarang calon Wakil Gubernur Kepri yang menguat untuk mendampingi Soerya ada dua yakni Ansar Ahmad dan Nurdin Basirun. Jika keduanya tidak memungkinkan, maka Soerya memang harus mencari alternatif lain," kata fungsionaris Partai Hanura Kepri Sukhri Fahrial di Tanjungpinang, Kamis.

Saat ini Soerya Respationo menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepri dan Ketua DPW PDIP Kepri. Secara administrasi, PDIP sudah memenuhi persyaratan untuk mengusung Soerya.

"Tanpa berkoalisi pun, PDIP sudah memenuhi persyaratan pencalonan untuk mengusung Soerya," ujarnya.

Sukhri tidak mengetahui apakah PDIP mau mengusung Ansar sebagai pendamping Soerya bila Partai Golkar tidak mengizinkannya.

"Tapi lokasinya, secara politik saya berpendapat setiap orang yang ingin memasuki rumah orang lain sebaiknya tidak dengan tangan kosong," ucapnya.

Hanura Kepri sejak beberapa bulan lalu sudah memutuskan berkoalisi dengan PDIP tanpa syarat, dan mengusung Soerya.

"Hanura tidak mengusulkan calon wakil gubernur untuk mendampingi Soerya. Tetapi kalau PDIP menginginkan figur dari Hanura, kami persiapkan," ujarnya.

Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu 2014 itu mengatakan Hanura tidak ingin mengurusi permasalahan internal Partai Golkar. Namun permasalahannya sekarang, Ansar Ahmad menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kepri yang akan diusung sebagai Calon Wakil Gubernur Kepri, mendampingi Soerya.

"Kami prihatin terhadap permasalahan yang terjadi Golkar. Kami tidak akan mengurusi rumah tangga mereka," katanya yang juga Ketua Komisi I DPRD Kepri.

Sukhri mengemukakan PDIP dan partai-partai yang bergabung di dalam koalisi yang mengusung Soerya sebaiknya segera memikirkan dan memutuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi pilkada terkait permasalahan di internal Golkar.

"Sebelum masuk tahapan pencalonan, seharusnya permasalahan tersebut sudah terjawab," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE